Pelaku Perompakan Kapal WN Australia Diduga Warga Sungai Sibur, Sumatra Selatan

Konten Media Partner
1 Juni 2020 22:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal WNA berjenis Yacht bernama Hoopla setelah dirompak oleh kawanan pelaku yang saat ini berada di Perairan Kuala Teladas, Tulang Bawang, Lampung, Minggu (31/5) | Foto: Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kapal WNA berjenis Yacht bernama Hoopla setelah dirompak oleh kawanan pelaku yang saat ini berada di Perairan Kuala Teladas, Tulang Bawang, Lampung, Minggu (31/5) | Foto: Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Tulang Bawang - Pelaku perompakan yang menggasak isi kapal milik warga negara asing (WNA) berjenis Yacht bernama Hoopla milik Tadeusz Nowicki (70) pria berkewarganegaraan Australia diduga merupakan warga Sungai Sibur, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan.
ADVERTISEMENT
Menurut Sardianto, Syahbandar Kuala Teladas, mengatakan bahwa perompakan kapal WNA itu terjadi pada Jumat (22/5) lalu sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
"Dia (korban) kelahiran Polandia kewarganegaraan Australia. Kerampokan tanggal 22 (Mei) jam 02.00 WIB dirampok di perairan OKI," ungkapnya saat diwawancarai Lampung Geh, Minggu (31/5).
Usai dirompak, korban bersama kapalnya terapung-apung di lautan dan tidak ada pertolongan selama dua hari.
"Dua hari tanpa ada pertolongan orang, gak ada yang bantu di perairan OKI. Ada yang bantu tapi gak mau mendekat," jelas dia.
Sardianto, Syahbandar Menggala, saat diwawancarai Lampung Geh, Minggu (31/5) | Foto: Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
Lalu pada Minggu (24/5) yang bertepatan Hari Lebaran Idul Fitri, dengan alat seadanya korban berlayar ke pemukiman terdekat untuk mencari bantuan. Tiba lah di Kampung Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
ADVERTISEMENT
"Tanggal 24 (Mei) dia terus bentangin layar dengan mesin bantu (cadangan), ada kapal coast guard. Karena gak ada orang di pos kami, sore baru dapat videonya," terangnya.
Lalu pada Senin (25/5), pihaknya bersama anggota TNI AL dan Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Lampung yang bertugas di Tulang Bawang melakukan tindakan terhadap korban.
"Pada Senin kita melakukan tindakan mengajak orang kesehatan Puskesmas sini dengan rapid test. Alhamdulilah dicek negatif," ujar Sardianto.
Setidaknya puluhan barang berharga milik Tadeusz berhasil dirompak oleh kawanan pelaku, bahkan bahan makanan pun turut diambil hingga membuatnya kelaparan.
"Jadi stirnya dibawa, bahan makanan habis. Kita bantu bantuan bahan makanan sampai kompor kita beliin. Ternyata dia ini makannya agak susah juga, dia minta chicken," katanya.
ADVERTISEMENT
Diketahui pelaku berjumlah 10 orang dimana 4 di antaranya membawa senjata api (senpi) dan 6 lainnya memegang senjata tajam (sajam) diduga jenis pedang.
"Yang belum dapat 1 box dokumennya, korban juga kehilangan uang 700 dolar Australia. ATM diminta sama pinnya juga. Pelaku ada 10 orang, 4 orang senjata api yang 6 enggak," jelas dia.
Pria yang juga menjadi Komandan Kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) RI ini menuturkan, bahwa pihaknya sudah mengomunikasikan ini kepada pihak terkait.
"Kedutaan juga sudah tersambung imigrasi juga sudah, tindak lanjutnya kita belum tahu langkah dari kedutaan. Dia (korban) mau menuju ke Jakarta dan katanya mau jual kapalnya, minta Rp 1,2 miliar karena kapal plat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bersyukur, beberapa barang yang dirompak pelaku berhasil diambil kembali oleh petugas kepolisian setempat. Ia menyebutkan jika Sungai Sibur sudah terkenal sebagai para pelaku perompak laut.
"Barang-barangnya sudah dapat sebagian besar, Memang Sibur ini kampung kecil tapi isinya rampok semua," sebut dia.
Hal itu juga diperkuat oleh warga setempat, Makmur, bahwa beberapa nelayan di Kuala Teladas juga pernah menjadi korban perompakan di laut.
"Sering kejadian itu pelakunya rata-rata (pelakunya) dari Sibur (OKI) Sumatra Selatan. Kawasan sana kayak gitu rata-rata," ucap Makmur saat diwawancarai Lampung Geh.
Makmur, warga setempat, saat diwawancarai Lampung Geh, Minggu (31/5) | Foto: Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
Menurutnya perompakan terhadap kapal Tadeusz ini hampir menghabiskan seluruh barang berharga yang berada di kapal jenis Yacht.
"Kompor-kompornya diambil semua, sampai stirnya dibawa. Merusak barang orang itu," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Makmur menjelaskan jika Tadeusz Nowicki sudah berada di kampungnya kurang lebih selama 10 hari.
"Kapalnya masuk sendiri, sudah 10 harian di sini. Untung saja masuk ke sini," pungkasnya.(*)
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!