Potret SDN 2 Rajabasa Bandar Lampung Sambut Simulasi Sekolah Tatap Muka Terbatas

Konten Media Partner
13 September 2021 11:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para guru SDN 2 Rajabasa Bandar Lampung berbaris menyambut kedatangan siswa di hari pertama simulasi PTM terbatas, Senin (13/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Para guru SDN 2 Rajabasa Bandar Lampung berbaris menyambut kedatangan siswa di hari pertama simulasi PTM terbatas, Senin (13/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - 52 Sekolah di Bandar Lampung mulai melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di masa pandemi COVID-19. SDN 2 Rajabasa sambut siswa dengan keramahan dan warna rambu protokol kesehatan, Senin (13/9).
Siswi kelas VI SDN 2 Rajabasa melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki ruang kelas untuk mengikuti simulasi PTM terbatas, Senin (13/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Sebanyak 52 sekolah tingkat SD dan SMP tersebut ditunjuk sebagai simulasi PTM berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung Nomor : 800/1269/IV.40/2021 tertanggal 10 September 2021.
Situasi di dalam ruang kelas VI SDN 2 Rajabasa saat simulasi PTM terbatas, Senin (13/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Pantauan Lampung Geh di SDN 2 Rajabasa yang juga ditunjuk sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan simulasi PTM terbatas, sejumlah persiapan dilakukan, terutama yang berkaitan dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Pengarahan siswa kelas VI oleh guru saat memasuki lingkungan SDN 2 Rajabasa Bandar Lampung, Senin (13/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Sejak pagi, seluruh staf guru berbaris menyambut kedatangan siswa, mulai dari pintu gerbang masuk, hingga diantarkan ke dalam ruang kelas. Tim satgas COVID-19 kelurahan juga turut memantau kedatangan para siswa bersama para guru.
Jalur kedatangan dan jalur pulang siswa di SDN 2 Rajabasa saat penerapan simulasi PTM terbatas di Bandar Lampung, Senin (13/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Siswa diantarkan oleh orang tua sampai di depan pintu gerbang sekolah. Selanjutnya, disambut dan disapa oleh guru dengan salam, serta beberapa pengarahan. Siswa berjalan memasuki lingkungan sekolah sesuai jalur yang sudah dibuat dengan tanda dan warna khusus, kemudian melakukan pengecekan suhu tubuh, dan mencuci tangan dengan sabun pada melalui tempat yang disediakan di depan kelas.
ADVERTISEMENT
Setelah berada di ruang kelas, siswa langsung menempati meja yang sudah dipasang pembatas atau penyekatan. Pihak sekolah juga menyediakan ruang transit bagi siswa untuk shift berikutnya, serta bagi siswa yang belum dijemput oleh orang tuanya setelah jam sekolah berakhir.
Kepala SDN 2 Rajabasa, Harmiyati mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan secara lahir dan batin untuk melaksanakan simulasi PTM terbatas. Simulasi PTM terbatas hanya diikuti oleh siswa kelas VI untuk tingkat SD, sementara di SDN 2 Rajabasa sendiri ada 143 siswa, dan saat ini yang diizinkan untuk mengikuti simulasi PTM oleh orang tuanya sebanyak 138 siswa.
"Cukup banyak persiapannya, karena anak-anak sudah cukup kangen dengan sekolah, sudah 1,5 tahun lebih mereka sekolah secara daring. Yang pasti kita siapkan adalah protokol kesehatan, melalui tim, hingga sarana dan prasarana kita perbaharui," ujar Hermiyati.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, lanjut Hermiyati, beberapa siswa kelas VI terlebih dahulu diperkenalkan dengan situasi sekolah dengan nuansa PTM terbatas di tengah pandemi COVID-19. "Jadi biar siswa memahami bahwa situasi belajar di kelas daat ini tidak sama dengan situasi sebelumnya (sebelum pandemi COVID-19)," lanjutnya.
Setiap ruang kelas diisi maksimal 14 siswa, atau separuh dari jumlah siswa di kelas tersebut. Lama durasi pembelajaran yakni dua jam dalam sehari. "Setiap siswa ini kan hanya dua hari dalam seminggu belajar di kelas, dan setiap harinya hanya dua jam, secara bergiliran," jelasnya.
Pihak sekolah juga secara intens berkomunikasi dengan orang tua siswa terkait pelaksanaan simulasi PTM terbatas. Maka, jika ke depan ada orang tua yang keberatan anaknya mengikuti PTM, bisa disampaikan melalui form yang diberikan oleh sekolah.
ADVERTISEMENT
Harmiyati juga mewanti-wanti orang tua untuk mengantar dan menjemput anaknya, supaya siswa tidak mampir-mampir dan segera pulang ke rumah. "Harapannya kegiatan ini berjalan lancar, dan ke depan bisa melaksanakan pembelajaran secara normal seperti semula," harapnya.
Sementara itu, Aliza, salah satu siswi SDN 2 Rajabasa mengaku senang bisa kembali sekolah tatap muka dan bertemu dengan teman-temannya, meski dengan keterbatasan protokol kesehatan. "Senang bisa ketemu temen-temen lagi. Kalau sebelumnya yang dipersiapkan seperti masker, handsanitser, face shield, dan alat tulis. Kalau pesan dari orang tua sebelum berangkat, tetap dipakai maskernya," katanya. (*)