Sapi Kurban di Lampung Mengamuk, Masuk Hotel dan Injak Seorang Nenek

Konten Media Partner
11 Agustus 2019 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Sapi saat dievakuasi menggunakan jaring di Hotel Pelangi, Minggu (11/8) | Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sapi saat dievakuasi menggunakan jaring di Hotel Pelangi, Minggu (11/8) | Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sapi kurban mengamuk masuk ke Hotel Pelangi di kawasan Enggal, Bandar Lampung, Minggu (11/8).
ADVERTISEMENT
Sapi kurban milik warga RT 08 Jalan Rawa Sari, Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung itu sempat mengamuk saat akan dibawa ke lokasi warga setempat sekitar pukul 09.30 WIB.
Hisyam, salah satu warga setempat, mengatakan sapi tersebut lari ke arah halaman Hotel Pelangi saat diturunkan dari mobil.
"Turun dari mobil, sapi itu ngamuk lari ke bawah ke arah Hotel Pelangi, di situ sempat di-videoin warga karena heboh," ujarnya.
Sapi tersebut sempat masuk ke Hotel Pelangi dan masuk ke arah dapur hotel. Sapi kurban tersebut beberapa saat berdiam diri di dapur hotel, lalu beberapa warga mencoba untuk menangkap dengan menggunakan jaring dan dapat dievakuasi setelah sekitar 1,5 jam.
Sapi saat berada di dalam Hotel Pelangi, Minggu (11/8) | Foto : Ist.
"Ada Pak Lurah juga di situ, sekitar 1,5 jam akhirnya ketangkap dan diangkut dengan mobil salah satu warga setempat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pemadam kebakaran (damkar) sempat datang ke lokasi untuk membantu evakuasi, namun saat damkar datang sapi sudah berhasil dievakuasi warga dan dibawa dengan mobil warga ke lokasi penyembelihan.
Saat akan dibawa ke lokasi penyembelihan sapi kurban tersebut sempat mengamuk kembali dan menginjak salah satu warga setempat.
Proses evakuasi sapi di dalam Hotel Pelangi, Minggu (11/8) | Foto : Ist.
"Terus waktu sapi itu sudah diturunin dari mobil mau dibawa ke lokasi RT 08, di perjalanan, sapi sempat ngamuk menginjak warga kami, nenek-nenek, makanya tidak sampai ke tempat penyembelihan namun disembelih di teras-teras kurban karena takut berontak lagi," ungkapnya.
----
Reporter: Rafika Restiningtias Editor : Asa Nirwana