Sektor Kelautan dan Perikanan Jadi Salah Satu Penggerak Perekonomian Lampung

Konten Media Partner
29 Januari 2024 20:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nelayan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nelayan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung menyebut sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggerak perekonomian di Lampung karena memiliki potensi sumber daya yang besar.
ADVERTISEMENT
Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung, Senen Mustakim mengatakan, berdasarkan data produksi perikanan Provinsi Lampung tahun 2023 mencapai 343 ribu ton, dan volume ekspor hasil perikanan Provinsi Lampung sebesar 14,4 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai Rp 2,1 triliun.
"Komoditas ekspor unggulan yaitu udang dan rajungan. Khusus untuk rajungan mengalami peningkatan volume dibandingkan tahun 2022 menjadi 1.285 ton, meningkat 26 persen dengan nilai sebesar Rp 507 miliar," kata Senen Mustakim saat memimpin apel di Pemprov Lampung, Senin (29/1).
Dia menjelaskan, pemerintah mendorong kebijakan transformasi ekonomi melalui penerapan ekonomi hijau dan ekonomi biru serta pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.
"Sejalan dengan kebijakan pusat, Pemerintah Provinsi Lampung juga berkomitmen dalam mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, salah satu misi Gubernur Lampung yaitu mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.
Dalam perubahan RPJMD tahun 2019-2024, Pemprov juga memasukkan indikator Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai indikator kinerja utama daerah.
"Komitmen untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan ini perlu didukung oleh seluruh stakeholder terkait, karena mengatasi persoalan lingkungan dan pesisir perlu upaya holistik, mulai dari hulu sampai hilir dan terintegrasi," ujarnya.
Lebih jauh Senen menerangkan, untuk mendukung upaya pemulihan dan menjaga ekosistem laut, pesisir dan perairan umum daratan, Pemerintah Provinsi Lampung sudah melakukan beberapa program.
"Pemprov melakukan pengembangan komoditas ikan air tawar lokal melalui kegiatan restocking ke perairan umum daratan sebanyak 3,75 juta ekor sampai dengan tahun 2023, bantuan benih, induk dan pakan serta fasilitasi pembangunan balai benih ikan air tawar di Kabupaten Mesuji," bebernya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, lanjut Senen, ada program bantuan alat tangkap ramah lingkungan seperti bubu rajungan dan jaring. Lalu program pengelolaan perikanan rajungan berkelanjutan.
Selain itu, untuk mendukung penerapan blue economi, Provinsi Lampung menargetkan 30 persen luas kawasan konservasi perairan.
"Saat ini sudah terdapat 4 kawasan Konservasi Perairan di Provinsi Lampung yaitu Taman Perairan Teluk Kiluan, Tanggamus, Taman Perairan Ngambur, Pesisir Barat, Suaka Perikanan Perairan Way Kambas dan Taman Perairan di Pulau Batang-Segamat, Lampung Timur," tuturnya.
Lalu, juga ada program penumbuhan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengawasan dan pelestarian sumber daya kelautan dan perikanan di Provinsi Lampung. Di mana, saat ini sudah terdapat 100 Pokmaswas yang aktif dan tersebar di 15 kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
"Pemanfaatan ruang laut dan pembangunan sektor kelautan dan perikanan melibatkan berbagai pihak, sehingga diperlukan dukungan dan sinergi seluruh sektor terkait agar pembangunan lebih optimal dan berkelanjutan," tandasnya. (Lih)