Soal Dilaporkan Gara-gara Bubur Ayam, ASN di Lampung Penuhi Panggilan Penyidik

Konten Media Partner
18 Agustus 2021 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arfan bersama penasihat hukumnya. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Arfan bersama penasihat hukumnya. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sepuluh pertanyaan harus dijawab Arfan Adenie sebagai terlapor dari kasus percobaan penganiayaan saat dimintai klarifikasi tim penyidik Polresta Bandar Lampung, Rabu (18/8).
ADVERTISEMENT
Arfan dimintai klarifikasi selama 3 jam terkait laporan oleh Royan karena insiden di tempat penjualan bubur ayam di pelataran Museum Lampung, Jalan ZA Pagar Alam, Kamis (12/8) pagi.
"Pertanyaan tadi intinya diduga melakukan pelemparan dan sebagainya. Ketika meninggalkan warung saya diikuti pelapor sambil memanggil dan terus memprovokasi saya, kalau ASN tidak boleh menganggu rakyat kecil," kata Arfan.
Menurutnya, ia dengan tukang bubur sebenarnya tidak ada masalah. Perdebatan yang terjadi hanyalah antara dirinya dan pelapor.
"Perdebatan panjang bersama pelapor agar melakukan suatu tindakan, tapi saya masih berfikir waras. Saya membuka baju karena kesal diprovokasi terus menerus," imbuhnya.
Selain itu, tindakan selanjutnya laporan mengenai dirinya akan dirundingkan bersama dengan penasihat hukumnya. Pasalnya, ia juga akan menunggu apa hasil dari laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Karena masih dalam proses kepolisian, langkah selanjutnya akan kami fikirkan bersama," pungkas Arfan.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana Zulkarnain mengatakan terlapor (Arfan) sudah dipanggil dari hari Senin, tapi tak terpenuhi.
"Jadi kita panggil lagi hari ini untuk dimintai klarifikasi atas laporan terhadapnya," kata Resky.
Mengenai tidak terpenuhi panggilan penyidik, penasihat hukum Arfan, Yudi Yusnandi menuturkan alasan dari kliennya mengapa tidak hadir.
"Undangan panggilan kepolisian ini pada Minggu siang dikirim dan Senin harus menghadiri makanya tidak bisa hadir. Jadi ditunda pada Rabu, kami bukan tidak mau hadir tapi undangannya mendadak," jelas Yudi.
Yudi juga menambahkan bahwa kliennya tidak pernah berselisih dengan pelapor. Menurutnya, dalam peristiwa tersebut hanya diawali karena kliennya datang lalu harus ke rumah sakit karena ada masalah dipencernaan maka dianjurkan makan bubur terlebih dahulu. (*)
ADVERTISEMENT