news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Suka Duka Mahasiswa Itera Lampung Laksanakan KKN Daring di Tengah Pandemi

Konten Media Partner
5 Juli 2020 21:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat KKN daring mahasiswa Itera, kelompok Raden Ayu dan kawan-kawan, Minggu (5/7) | Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rapat KKN daring mahasiswa Itera, kelompok Raden Ayu dan kawan-kawan, Minggu (5/7) | Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Di luar ekspektasi, pandemi COVID-19 menyebabkan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) harus melaksanakan KKN dalam jaringan (daring) atau online.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, biasanya dilakukan secara langsung agar mahasiswa sebagai agent of change tahu dan dapat merasakan dinamika dalam kehidupan masyarakat. Dimana kegiatan KKN ini biasanya dilaksanakan di desa-desa dengan tujuan mengimplementasikan apa yang didapatkan di perkuliahan ke dalam kehidupan masyarakat.
Namun, wabah pandemi COVID-19 telah mengubah seluruh tatanan kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan secara daring, hingga KKN periode 5 secara daring yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera). Dimana KKN daring ini merupakan yang pertama kalinya atau perdana, karena memang masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Pelaksanaan KKN Daring Itera secara resmi dimulai sejak 23 Juni hingga 28 Juli 2020. KKN secara daring ini diikuti oleh 63 mahasiswa yang berasal dari 11 program studi. Dalam pelaksanaannya, 63 mahasiswa tersebut menerapkan program kerja ke 9 desa di 4 kabupaten/kota yaitu, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Kota Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa peserta KKN Daring Itera, yakni Raden Ayu mengatakan bahwa hal ini menjadi pengalaman yang cukup mengejutkan dan di luar ekspektasi. "Sebelum pandemi COVID-19, kami ditempatkan di Kabupaten Tanggamus. Setelah adanya COVID-19, banyak banget peruhaban terhadap sistemnya, dan persiapanya juga, jadi ya harus menyesuaikan. Dan karena pandemi COVID-19 ini, dipindah ke Desa Jatimulyo, Lampung Selatan. Itu langsung dari pihak kampus, jadi kami berkoordinasi dengan pihak desa pada saat KKN dimulai," ujar Ayu saat dihubungi Lampung Geh.
Pertemuan mahasiswa KKN Itera dengan aparat desa saat pengambilan data untuk pembuatan profil desa secara digital, Minggu (5/7) | Foto : Istimewa
Ayu bersama 12 orang rekannya, melaksanakan program kerja KKN dari rumah atau kost masing-masing, dan ada yang dari rumahnya di Bekasi, karena memang pihak kampus belum memperbolehkan untuk kembali ke Lampung. "Komunikasi dilakukan secara online melalui grup WhatsApp. Dan kalau ingin berkordinasi dengan pihak desa kami atur jadwal dulu, tapi tidak semua bisa ikut," kata Ayu.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan KKN yang berbobot 2 sistem kredit semester (SKS) tersebut, terdapat 3 program kerja prioritas, yang disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19. "Kalau program kerja KKN kami laksanakan secara daring, salah satunya Digitalisasi Profil Desa. Kemudian akan ada program Sosialisasi dan Edukasi New Normal secara langsung, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Serta ada pembuatan hand sanitizer sederhana, yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat desa setempat," jelas Ayu.
Rapat KKN daring mahasiswa Itera, kelompok Raden Ayu dan kawan-kawan, Minggu (5/7) | Foto : Istimewa
Ayu menuturkan bahwa dalam KKN daring yang baru pertama kali dilaksanakan ini, dia dan kawan-kawan mengalami sejumlah kendala, terutama dalam hal komunikasi dan koordinasi, baik antar anggota kelompok ataupun dengan aparat desa. "Kendalanya lebih pada koordinasi ke desanya, lebih susah, karena kita daring. Tapi ada beberapa kali harus ke desa untuk mengambil data. Kemaren sempat diajak keliling desa oleh aparat desa untuk pengambilan data profil desa. Dan karena daring, kita tidak bisa rutin dan intens berinteraksi dengan aparat desa, hanya sesekali saja. Selain itu, koordinasi antar peserta KKN juga kadang susah, kita mengandalkan respon. Kadang pas lagi urgent ada yang nggak merespon," tutur Ayu.
Sesi turun ke rumah warga dalam pengambilan data untuk program digitalisasi profil desa oleh mahasiswa KKN Itera, Minggu (5/7) | Foto : Istimewa
Meskipun demikian, mahasiswi jurusan Fisika angkatan 2017 Itera ini dan sejumlah rekannya bersyukur dapat melaksanakan KKN selama 35 hari, meski kebanyakan hanya melalui daring. Dan, kegiatan KKN daring ini tetap dimonitor oleh pihak kampus, dalam hal ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) melalui laporan harian.
ADVERTISEMENT
"Tetap ada monitoring dari pihak kampus walaupun KKN secara daring. Terutama dari DPL tetap berjalan melalui laporan harian, tentang apa saja yang dilakukan. Dan DPL juga memonitor dan konsultasi lewat grup WA, tentang progresnya apa saja dan program apa yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaan KKN DPL banyak memberikan opsi dan literatur untuk dijadikan rujukan," jelas Ayu.
Ayu dan rekan-rekannya berharap, untuk KKN ke depannya, jika masih dilakukan secara daring, harus ada persiapan dan komunikasi yang jelas serta terarah. Karena tidak dapat dipungkiri, situasi pandemi COVID-19 yang tidak terduga ini juga membuat persiapan KKN daring kurang maksimal.
"Ke depan lebih dipersiapkan lagi kalau untuk KKN daring seperti ini. Kemudian, komunikasi dan koordinasi ke semua pihak yang terlibat dalam KKN daring ini lebih jelas dan terarah," harap Ayu. (*)
ADVERTISEMENT