Tempat Berikut Akan Rapid Test Massal, Ini Penjelasan Dinkes Bandar Lampung

Konten Media Partner
6 Juli 2020 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat rapid test yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Senin (6/7) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Alat rapid test yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Senin (6/7) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Terkait akan diterapkannya new normal dan pencegahan penyebaran COVID-19, beberapa tempat umum di Kota Bandar Lampung akan dilakukan rapid test massal.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tempat yang akan dilakukan rapid test massal di Bandar Lampung yaitu, Terminal Kemiling, Pasar Gintung, Pasar Bambu Kuning, dan Pasar Tugu.
Sementara jika merujuk data persebaran kasus COVID-19 di Kota Bandar Lampung dari website covid19.bandarlampungkota.go.id, diketahui dari 97 kasus positif, 27 kasus di antaranya terdapat di Kecamatan Panjang. Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan bahwa untuk Kecamatan Panjang sudah pernah dilakukan tapid test massal secara acak.
"Di kecamatan Panjang sudah pernah kita rapid test. Jadinya kita memilih di empat tempat itu," katanya.
Selain itu, Edwin mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kota sudah menerima sebanyak 400 alat rapid test dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Dan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan perintah dari Pemprov Lampung untuk melaksanakan rapid test massal.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah terima 400 alat rapid test dari pemprov sejak lima hari yang lalu. Namun belum ada instruksi dari pemprov kapan akan dilaksanakannya," kata Edwin.
Edwin menambahkan, Pemkot menyatakan siap untuk menggelar rapid test massal. Tetapi pihaknya akan menggunakan alat rapid dari pemberian Pemprov terlebih dahulu. Dan kalau kekurangan, pihaknya akan menambah alat tersebut.
"Karena tidak mungkin semua orang di pasar itu akan dirapid test, kalau kurang baru kita tambah sesuai kebutuhan. Dan jika melihat keadaan situasi kasus COVID-19 saat ini grafiknya cenderung menurun," pungkasnya. (*)