Terkait Paten di Indonesia, Kasubdit Ditjen KI: Itu Baru Sekitar 25%

Konten Media Partner
28 November 2019 19:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ditjen KI Kemenkumham RI, Dian Nurfitri saat diwawancarai Lampung Geh, Kamis (28/11) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Ditjen KI Kemenkumham RI, Dian Nurfitri saat diwawancarai Lampung Geh, Kamis (28/11) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Kepala Subdit (Kasubdit) Pemeriksaan Paten Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Ditjen KI Kemenkumham RI), Dian Nurfitri menyebutkan jika Indonesia baru memiliki 25 persen dokumen paten.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkannya dalam acara sosialisasi sinergitas dan optimalisasi peran perguruan tinggi sebagai upaya peningkatan inovasi dalam bidang kekayaan intelektual yang berlangsung di Hotel Emersia, Kota Bandar Lampung mengundang 4 pemateri, Kamis (28/11).
"Kalau yang sudah paten itu sekitar 25 persen dari total 11 ribu dokumen paten, itu kita di kisaran 2.700. Itu sebetulnya sudah lumayan, kalau targetnya Dirjen KI tahun ini maunya 5 ribu artinya bisa 50 persen," katanya kepada Lampung Geh.
Dirinya berharap pada 5 tahun mendatang jumlah paten di Indonesia dapat naik terus agar sama dengan Malaysia dan Vietnam. Namun, saat ini Dian menuturkan masih sedikit yang mendaftarkan Paten di Kemenkumham RI.
"Memang dari sosialisasi kurang cepat dan tepat. Artinya berbicara itu untuk mencerdaskan bangsa melalui KI, itu yang harus kita kebut di 33 provinsi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pihaknya saat ini tengah memfokuskan dalam peningkatan Paten melakui Kepala Bidang Kekayaan Intelektual (Kabid KI) yang menangani khusus tentang KI.
"Apakah naik akan menjadi divisi atau Eselon 2, lihat saja nanti. Saat ini Kabid KI masih berada di bawah Subdit KI," jelas Dian.
Saat ini Provinsi Paten dan KI tertinggi masih berada di Jawa Timur yang sudah mencapai seribu paten.
"Seperti di kampus Surabaya itu sudah banyak yang KI, seperti di Unesa, ITS, Erlangga, Brawijaya, Jember itu semuanya ada. Tapi kalau di level universitas saat ini masih dipegang oleh Diponegoro," pungkasnya.(*)