Tukarkan Sampahmu Jadi Tabungan Emas Di Bank Sampah Bandar Lampung

Konten Media Partner
10 April 2019 20:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Peresmian Bank Sampah di Lapangan Kalpataru, Beringin Raya, Kemiling pada Selasa (9/4) | foto: Latifah Desti Lustikasari/Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan CSR PT. Pegadaian (Persero) Selasa (9/4) meresmikan Bank Sampah di Lapangan Kalpataru.
ADVERTISEMENT
Bangunan bank sampah bernama The Gade Clean and Gold tersebut berlokasi persis di sisi Lapangan Kalpataru, Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Eka Febriansyah, selaku Pemimpin Wilayah III PT. Pegadaian berkata, pemilahan sampah ini diharapkan menjadi ketertiban lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, sehingga lingkungan menjadi sehat sekaligus dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Sampah-sampah yang masuk (ke bank sampah) diupayakan tidak tersisa, di sini ada mesin pemilah dan manual untuk memilah sampah non organik seperti plastik. Dan organik nanti dijadikan pupuk kompos," jelasnya lagi.
Masyarakat yang membawa sampahnya ke bank sampah akan langsung diproses, harga jualnya dikonversikan kedalam gram emas yang mana nilai paling kecil 0,01 gr emas seharga enam ribu rupiah.
ADVERTISEMENT
"Tabungan emas ini seperti menabung uang di bank. Bisa diambil kapanpun, dalam bentuk uang atau bentuk emas batangan di semua outlet Pegadaian," ujar Eka.
Bagian Inovasi dan Teknologi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Nisar menjelaskan Bank Sampah ini dapat mengolah sekitar 4 - 5 ton baik sampah organik maupun non organik.
"Sampah organik diolah menjadi kompos seperti bekas sayur-sayuran dan daun-daunan. Kemudian anorganik adalah jenis sampah plastik dan B3 tapi jarang," ujarnya.
Ia menambahkan, "kalau sampah anorganik itu, ada mesin pencacah plastik, apabila nanti sudah berjalan bekas sampah plastik itu digiling, nilainya akan jauh lebih mahal daripada dijual utuh botol gelas."
Unit pengolah sampah yang ada di Bank Sampah | foto: Latifah Desti Lustikasari/Lampung Geh
"Kita akan melakukan pengoperasian dan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang ada di bantaran sungai sehingga kita di samping membersihkan juga bisa menjaga pencemaran sungai," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menginformasikan, petugas bank sampah akan disesuaikan dengam animo masyarakat, pihaknya juga menyediakan kendaraan operasional untuk 'jemput bola' ke tiap lingkungan.
"Mengingat setiap harinya ada 482 ton sampah yang masuk ke TPA Bakung. Kita akan mengurangi jumlah itu, targetnya lingkungan bersih dan membantu masyarakat untuk menabung emas."
Herman HN, selaku Walikota Bandar Lampung, menyambut baik dengan adanya bank sampah ini, dan ke depan berharap dapat menambah jumlah bank sampah di Bandar Lampung.
Bank sampah ini merupakan unit ke empat di, wilayah III PT Pegadaian, sebelumnya telah dibangun bank sampah serupa satu unit di Jambi dan 2 unit di Palembang.
"Kita lihat dulu animo masyarakat terhadap bank sampah ini, berjalan dengan baik atau tidak, baru nanti kita lagi tempat lain, kalau banyak nantinya tidak terkontrol," pungkas Eka. (*)
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Latifah Desti Lustikasari
Editor : M Adita Putra