Tunjukkan Apresiasi Film Indonesia, Bersama Klub Nonton Lampung

Konten Media Partner
24 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kegiatan screening film pendek yang diadakan oleh Klub Nonton | foto: dokumentasi Klub Nonton
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kegiatan screening film pendek yang diadakan oleh Klub Nonton | foto: dokumentasi Klub Nonton
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Merupakan salah satu komunitas yang bergerak dalam bidang literasi dan eksibisi film, Klub Nonton hadir dengan misi mengajak pecinta film di Lampung untuk tidak sekadar menikmati saja, lebih jauh lagi, dengan memberi apresiasi tertinggi.
ADVERTISEMENT
Dengan cara lebih memasyarakatkan dan mendekatkan film pendek berprestasi di kalangan masyarakat yang selama ini hanya melulu menikmati film di media mainstream seperti TV dan bioskop saja.
Lampung Geh berkesempatan untuk bincang-bincang langsung bersama Nada Bonang, selaku Ketua Klub Nonton dan Fery Ardian selaku Head of Public Relation pada Minggu siang (24/3) di sela waktu open recruitment anggota Klub Nonton.
Fery menuturkan, "pengapresiasian lebih pada film yang tidak bisa ditemukan di bioskop seperti film pendek hasil festival yang tidak dapat diakses oleh semua orang."
Ia menambahkan, pengapresiasian pada bidang literasi, lebih kepada memberi pengetahuan, jadi film bukan hanya ditonton saja, tapi juga memperoleh informasi seputar perkembangannya melalui workshop.
ADVERTISEMENT
Sementara pada bidang eksibisi, Klub Nonton biasanya mengadakan kegiatan pemutaran film tertentu, dengan mengundang langsung sineasnya.
Berdiri sejak Januari 2012 di Lampung, Aji Aditya selaku founder awal mulanya membuat komunitas ini hanya sebatas untuk keperluan pemutaran saja dengan membawa film dari luar Lampung.
Barulah sejak akhir tahun 2017, Klub Nonton yang telah lama tidak diadakan, dihidupkan kembali oleh Sofia, Nada Bonang, dan Fery Ardian sebagai penginisiasi dari The New Klub Nonton.
Hingga saat ini Klub Nonton memiliki agenda rutin per dua bulanan berupa screening dan diskusi film, seperti yang diadakan Desember 2018 silam dengan memutar film pendek berjudul Letter for Mommy yang juga merupakan karya sineas Lampung.
ADVERTISEMENT
Agenda lain yang diadakan pertahun oleh Klub Nonton, yaitu Parade Sinema (Paranema) berupa bulan apresiasi film untuk membuka ruang bagi komunitas-komunitas film untuk mempertontonkan karyanya ke publik.
Masih serantai dengan Paranema, diadakan pula Workshop Film yang berkaitan dengan teknik-teknik perfilman berdasarkan film yang ditonton sebelumnya di agenda Paranema.
Tidak hanya menikmati film, Klub Nonton juga mengadakan diskusi seputar dunia perfilman | foto: ist.
Tidak hanya menyajikan film-film pendek tertentu untuk dinikmati bersama, Klub Nonton juga saat ini menjadi koneksi komunitas film, dan berkesempatan menjadi 15 komunitas terpilih se-Asia Tenggara pada event Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018.
"Acara tersebut mempertemukan komunitas-komunitas film yang ada di Asia Tenggara untuk membahas program dan bertukar pikiran. Program milik kami yang membawa Klub Nonton menjadi satu dari 15 komunitas yang terpilih," jelas Nada.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masih di acara yang sama Klub Nonton juga berkesempatan untuk mempresentasikan program dan kegiatan di hadapan komunitas-komunitas pecinta film yang hadir.
Dalam rangka menyemarakkan Hari Film Nasional ke 69 yang jatuh pada 30 Maret 2019 mendatang, Klub Nonton mengadakan pemutaran lima film pendek yaitu Anak Koin karya Chrisila Wentiasri, Fana karya Arhan Arunika, Kita Satu karya Aga Arsari, Jurig karya Aria Gardhadipura dan Run Boy Run karya Aji Aditya.
Mengangkat tema Film Indonesia Keren, Klub Nonton berusaha untuk mengajak masyarakat Lampung untuk turut mengapresiasi dan mendukung kemajuan perfilman Indonesia.
Nada juga menuturkan, "kami pilih dua film diantaranya yang memang diproduksi anak Lampung dari Animedia Universitas Teknokrat Indonesia dan Anak Koin yang disutradarai orang Lampung juga, yang memiliki prestasi."
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang terbagi menjadi dua sesi tersebut juga diadakan special sreening film Ballad of Blood and Two White Buckets karya Yosep Anggi Noen yang menjadi Official Selection Toronto International Film Festival 2018, di Kanada.
Acara yang akan berlangsung 31 Maret 2019 di Ruang Pemutaran Dewan Kesenian Lampung juga diadakan pula diskusi bersama Aktris Lampung Ruth Marini yang memerankan Sinto Gendeng di film Wiro Sableng.
Fery menutup perbincangam sore itu dengan mengungkapkan harapan, agar ke depannya Klub Film dapat menjadi wadah untuk saling mengenal dan berbagi antar penggiat dan penikmat film di Lampung.
"Kami memiliki satu tujuan, yaitu untuk meningkatkan kualitas pengetahuan film bagi masyarakat Lampung agar kemudian, bergerak menuju tahap produksi film yang berkualitas, karena telah memiliki referensi film yang baik dan mengetahui bagaimana proses kreatif pembuatannya," pungkas Fery.
Beberapa anggota dari Klub Nonton | Foto : Dokumentasi Klub Nonton
Klub Nonton sendiri tidak mengadakan open recruitment secara resmi. Namun terbuka bagi siapa saja yang menggeluti profesi perfilman, mencitai perfilman, dan berminat untuk mengembangkan diri bersama Klub Nonton. Dengan cara mengikuti langsung event-event yang diadakan Klub Nonton, dan menghubungi langsungi via line id feryardn atau Whatssapp ke 085882597226 dan follow Instagram @klub.nonton. (*)
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Latifah Desti Lustikasari
Editor : M Adita Putra