Universitas Lampung Sukses Luncurkan Mobil Listrik Pertama Bernama E.V.U 01
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Electric Vehicle Unila (E.V.U 01), digadang-gadang sebagai mobil listrik ramah lingkungan, dengan memanfaatkan serat alam untuk beberapa bagian mobil, Kamis (13/1).
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila dr Asep Sukohar mengatakan, pembuatan mobil listrik membutuhkan proses yang panjang dan hampir mengalami kegagalan. Dalam perjalanannya, sempat mengalami problematika yang cukup rumit, dan akhirnya mobil listrik tersebut dapat terealisasi.
Prof Asep menjelaskan, bahwa listrik tersebut merupakan buatan asli dari Dosen dan Mahasiswa Unila yang tergabung dalam tim pembuatan mobil listrik tersebut.
"Kalau dilihat mobil listrik ini sangat simpel, tapi ini asli buatan tangan. Dilihat dari bodinya ada yang tidak rata, itu karena memang dibuat menggunakan tangan, dan bahanya berasal dari fiber yang disisipkan serat bambu dan kelapa," jelasnya.
Dia berharap, keberadaan mobil listrik dapat terus berkembang dan mengalami peningkatan dari segi kualitas. "Semoga ke depannya ini dapat berlanjut, tidak hanya berhenti di sini, nantinya diharapkan ini dapat terus berkembang, karena pembuatan ini juga melibatkan para mahasiswa dalam hal riset," harapnya.
Secara rinci, mobil listrik Unila seri E.V.U 01 ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
1. Motor Listrik : 3 KW
2. Torsi : 70 Nm
3. Gear Rasio : 1:10 dan 1:20
4. Solar Panel : 100 Wp
5. Baterai : 60 volt 45 Ah
6. Top Speed : 50 km/jam
7. Range : 100-150 km
8. Berat : 400 kg
9. Bodi : Rami dan Daun Bambu
Ketua Tim Mobil Listrik Unila, Martinus mengatakan, mobil ini sudah digagas sejak 2015, yang dilanjutkan dengan pembuatan robot pembersih lantai yang lolos dalam Pimnas di Kendari. "Lalu kita buat dua kendaraan listrik. Dan setiap tahunnya kita kembangkan kendaraan listrik dengan melibatkan mahasiswa hingga alumni," ujarnya.
Yang menarik dari mobil ini, lanjutnya, pertama kali pakai serat alam, bodinya dari rami dan daun bambu hingga joknya menggunakan serat kelapa. "Negara kita punya serat alam sangat banyak, hanya pemanfaatannya masih terbatas. Maka kita gagas penggunaan serat alam meski belum sempurna, dan ke depan kita akan terus lakukan penyempurnaan," jelasnya.
Mobil listrik tersebut masih prototipe yang akan terus dikembangkan. Menurut Martinus, untuk satu unit mobil listrik ini memiliki nilai ekonomi di bawah Rp 100 juta, lebih terjangkau dibandingkan produk komersil yang sama yang berkisar Rp 200 jutaan.
"Sedangkan untuk durasi pemakaian baterainya bisa bertahan hingga 2 jam, tergantung kecepatan saat penggunaannya," katanya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan launching tersebut juga dilakukan uji coba terhadap mobil listrik Unila oleh tim dan dikemudikan langsung oleh Rektor Prof. Karomani. Rektor Karomani menyambut antusias lahirnya mobil listrik Unila tersebut. Dan kedepan, akan dilakukan penyempurnaan agar dapat diproduksi secara masal.
"Ini baru satu, kalau sudah bagus kita produksi massal, tentunya akan menggandeng dunia industri. Dimana hal ini sesuai dengan kampus merdeka, supaya pengembangannya lebih cepat. Dan ini akan menjadi sesuatu yang keren buat Unila," pungkasnya. (*)