Akses Ditutup, 45 Turis Asing Tertahan di Mentawai

Konten Media Partner
11 April 2020 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang turis asing menunggu papan selacanranya diturunkan dari kapal guide yang mengantarkannya ke lokasi Surfing di Mentawai (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang turis asing menunggu papan selacanranya diturunkan dari kapal guide yang mengantarkannya ke lokasi Surfing di Mentawai (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Sejak diterapkan pembatasan akses keluar dan masuk di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, hingga saat ini sebanyak 45 turis asing masih tertahan di daerah itu. Mereka tidak lagi diizinkan untuk keluar selama Pandemi Corona.
ADVERTISEMENT
Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet menyebutkan, saat ini para turis itu juga enggan untuk pulang, karena di negara mereka juga Pandemi Corona, bahkan sudah ada yang menerapkan lockdown.
“Mereka masih di sini dan belum boleh keluar Mentawai, di kampung mereka juga sudah lockdown. Daripada mereka terkatung-katung, mendingan mereka di sini,” ujar Yudas saat jumpa pers online Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) bersama awak media, Sabtu (11/4).
Para turis tersebut, kata Yudas, juga sudah diminta untuk beraktivitas di tempat mereka masing-masing dengan tertib dan dilarang kontak langsung dengan masyarakat setempat. Pemkab juga sudah melaporkan mereka ke pihak imigrasi agar mendapat izin tinggal sementara sampai kondisi memungkinkan.
“Mereka banyak datang untuk wisata. Dengan kondisi ini, mereka diizinkan tinggal walaupun sudah habis izinnya. Mereka tinggal di resort dan tidak boleh kontak dengan masyarakat,” jelas Yudas.
ADVERTISEMENT
Diketahui, para turus asing tersebut tersebar di sejumlah resort yang berada di pulau dan jauh dari rumah penduduk. Semua dalam keadaan sehat. Mereka juga diberi makanan oleh masyarakat sekitar dengan meletakkannya di atas kapal, lalu turis itu menjemputnya sehingga tidak ada kontak.
“Mereka dalam keadaan sehat dan baik. Mereka juga menjaga kesehehatan selama di pulau itu, bahkan mereka juag berjemur di atas kapal di laut,” ungkapnya.
Puluhan turis yang masih berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebut diketahui berasal dari Eropa, Amerika Serikat dan Australia. Mereka datang ke Mentawa untuk berselancar.
Dijelaskan Yudas, sejak 31 Maret 2020, Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah menutup akses masuk bagi pendatang. Bahkan, bagi masyarakat lokal yang ingin keluar ataupun masuk telah diberlakukan protokol kesehatan dengan ketat.
ADVERTISEMENT
“Semua hotel dan penginapan juga sudah dilarang untuk menerima tamu. Kapal hanya diizinkan hanya untuk membawa kebutuhan pokok, BBM atau logistik untuk penangana wabah Virus Corona. Bahkan, ABK kapal dilarang untuk turun ke daratan,” katanya.