Anak Beruang Madu Berusia 1 Tahun Ditemukan Terjerat di Hutan Sumbar

Konten Media Partner
16 Januari 2020 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim BKSDA Sumatera Barat tengah berupaya menyelamatkan anak beruang madu yang terjerat di kawasn hutan Pasaman Barat (Foto: Dok. BKSDA Sumbar)
zoom-in-whitePerbesar
Tim BKSDA Sumatera Barat tengah berupaya menyelamatkan anak beruang madu yang terjerat di kawasn hutan Pasaman Barat (Foto: Dok. BKSDA Sumbar)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melepas-liarkan seekor satwa langka beruang madu di Roba Julu, Nagari Persiapan Situak Barat, Kecamatan Lembah Malintang, Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (16/1/2020). Setelah sebelumnya anak beruang madu itu terjerat oleh perangkap babi yang dipasang oleh warga setempat.
ADVERTISEMENT
Kepala Resor BKSDA Sumatera Barat Wilayah I Pasaman dan Pasaman Barat, Ade Putra, mengatakan, informasi mengenai anak beruang madu yang terkena jerat warga ini diketahui karena adanya laporan dari masyarakat setempat ke Tim BKSDA Sumatera Barat melalui Resor Pasaman. Setelah menerima informasi itu, tim BKSDA bersama aparat pemerintahan nagari, TNI-Polri, langsung melaksanakan evakuasi dengan melibatkan tenaga medis kesehatan hewan.
Anak beruang madu yang terjerat di kawasn hutan Pasaman Barat (Foto: Dok. BKSDA Sumbar)
Kasus terjeratnya anak beruang madu ini dikarenakan di daerah itu ada beberapa tempat yang sengaja dipasang jerat babi oleh warga setempat, karena babi di sana telah meresahkan petani. Kejadian ini jelas bukan disengaja, melainkan anak beruang yang melintasi tempat jerat babinya.
Ia menyebutkan, anak beruang itu terjerat oleh perangkap babi pada bagian kaki kanan depan. Saat ditemukan terjerat itu, kondisi anak beruang masih berupaya untuk melepaskan jeratan yang membelenggu bagian kaki kanan depannya itu.
ADVERTISEMENT
"Anak beruang madu itu terjeratnya kemarin Rabu (15/1), setelah kita lepaskan jeratan yang ada di bagian kaki kanan depannya itu, langsung kita beri pengobatan oleh medis. Kita perkirakan anak beruang madu itu masih berusia satu tahun," katanya, ketika dihubungi dari Padang, Kamis (16/1).
Tim BKSDA Sumatera Barat tengah berupaya menyelamatkan anak beruang madu yang terjerat di kawasn hutan Pasaman Barat (Foto: Dok. BKSDA Sumbar)
Ade menjelaskan, setelah anak beruang madu itu mendapatkan perawatan medis, BKSDA pun melepaskannya kembali ke kawasan hutan di Pasaman Barat. Ia berharap anak beruang madu yang dilepas-liarkan itu, kondisi kakinya secepatnya sembuh.
"Sebelum kita lepas-liarkan anak beruang madunya, sebenarnya untuk mengevakuasi itu dalam situasi yang cukup mencekam. Karena ada induk beruangnya di dekat lokasi itu yang melindungi anaknya, ketika hendak kita evakuasi anak beruang yang terjerat itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Situasi evakuasi berlangsung tegang dan mencekam. Setidaknya butuh waktu lebih dari 1 jam, bagi tim BKSDA untuk dapat menjauhi induk dari anaknya tersebut.
Anak beruang madu yang terjerat di kawasn hutan Pasaman Barat (Foto: Dok. BKSDA Sumbar)
"Nah, setelah induknya dapat dijauhkan dari anaknya, barulah kita dari BKSDA melaksanakan anestesi atau pembiusan terhadap anaknya, sembari melakukan pengobatan medis akibat kaki kanan depan yang terkena jerat babi," ucapnya.
Dengan adanya kasus terjeratnya seekor anak beruang madu oleh jerat babi yang dibuat warga, BKSD menghimbau kepada warga setempat untuk berhati-hati dan tetap waspada dalam beraktivitas, serta mengurangi aktivitas pada malam hari di sekitar lokasi kejadian. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kemarahan dari induk beruang madu.
Anak beruang madu yang terjerat di kawasn hutan Pasaman Barat (Foto: Dok. BKSDA Sumbar)
Dikatakannya, hal yang dilakukan oleh tim BKSDA itu, karena atas dasar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, beruang madu (helarctos malayanus) yang merupakan jenis satwa mamalia yang langka dan termasuk dilindungi harus dilepas-liarkan kembali ke habitatnya. (M Hendra)
ADVERTISEMENT