Besok, Sekolah di Kota Pariaman Mulai Belajar Tatap Muka

Konten Media Partner
12 Agustus 2020 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah murid mencuci tangan sebelum masuk hari pertama sekolah di SDN 11 Marunggi Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah murid mencuci tangan sebelum masuk hari pertama sekolah di SDN 11 Marunggi Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Berdasarkan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI serta sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri bahwa daerah zona kuning dan hijau diizinkan untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka.
ADVERTISEMENT
Menindaklanjuti hal itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pariaman memutuskan akan memulai belajar tatap muka mulai besok, Kamis (13/8).
Kepala Dikpora Kota Pariaman, Kanderi menyebutkan, sekolah yang diizinkan untuk belajar tatap muka mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Sementara, untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan PAUD belum.
"Itu baru untuk SD hingga SMA, kalau TK dan PAUD belum, besok kita mulai belajar tatap muka," ujarnya, Rabu (12/8).
Penyelenggaraan sekolah tatap muka tersebut, jelas Kanderi, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Semua diwajibkan pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan suhu tubuh akan diukur, Thermo Gun juga sudah disediakan di masing-masing sekolah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, jumlah siswa dalam satu kelas juga dibatasi dan akan diberlakukan shif per minggu. "Untuk tingkat SD maksimal 14 orang. Kalau untuk tingkat SMP dan SMA maksimal 16 orang di setiap kelas," ucapnya.
Kemudian, bagi siswa ataupun guru yang ditemukan dengan suhu tubuh tidak normal, maka akan disuruh pulang dan berobat.
"Setiap kelas juga diminta untuk sediakan hand sanitizer. Jam pelajaranpun dikurangi, kita mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 10.15 WIB, tanpa istirahat," ungkapnya.
Tidak hanya itu, menurut Kanderi, usai sekolah, semua siswa juga dianjurkan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.
"Kebijakan ini juga harus diikuti oleh satuan pendidikan atau sekolah itu sendri. Jika memang belum siap, sekolah tersebut boleh mengajukan masa penagguhan untuk belajar tatap muka," katanya.
ADVERTISEMENT
Diketahui sebelumnya, Kota Pariaman juga telah menyelenggarakan belajar tatap muka di masa Pandemi Corona. Namun, karena ditemukan seorang guru positif terinfeksi Corona, maka belajar tatap muka di daerah itu kembali ditiadakan.