BPBD Sumbar Sepakati Posko Utama Logistik Berada di Lokasi Bencana

Konten Media Partner
31 Agustus 2019 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumatera Barat, Rumainur mengangkut bantuan randang yang hendak dikirim ke lokasi bencana. (Foto: Anto Jambak/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumatera Barat, Rumainur mengangkut bantuan randang yang hendak dikirim ke lokasi bencana. (Foto: Anto Jambak/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Badan Penanggulangan Benacan Daerah (BPBD) Sumatra Barat menyepakati penempatan posko utama untuk logistik bencana berada di lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk memudahkan pendistribusian logistik ketika terjadi bencana.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan penempatan posko utama untuk logistik bencana ditetapkan dalam rapat koordinasi teknis petugas posko, Incident Command System (ICS) beberapa waktu lalu.
Kepala Pelaksana (Kalkasa) BPBD Sumbar, Erman Rahman menyebutkan, rapat koordinasi bersama stakeholder terkait telah menyepakati penempatan posko utama untuk logistik bencana.
“Karena itu, kami kumpulkan stakeholder terkait untuk menyamakan pemikiran dalam pendistribusian logistik bencana itu,” ujarnya kepada awak media, Jumat (30/8).
Penyaluran logistik itu nantinya, kata Erman, harus tepat sasaran serta memang ditujukan bagi masyarakat terdampak. “Jika letak posko terlalu jauh, pendistibusiannya akan memakan waktu lama. Sedangkan kita harus cepat, makanya harus dekat,” jelasnya.
Selain pembahasan logistik bencana, kata Erman, rakor itu juga memberikan pemahaman terhadap stakeholder terkait tentang memperkuat sistim penanganan darurat bencana melalui adaptasi pengetahuan ICS.
ADVERTISEMENT
“ICS ini merupamkan konsep manajemen pengelolaan insiden di tataran taktis operasional, serta manfaat dalam setiap penangan insiden. Lalu, mampu untuk mengefektifkan penanganan insiden yang akuntabel,” ungkap Erman.
Ia berharap, pelatihan ICS yang sudah diselenggarakan, memberi pengetahuan untuk diadopsi dalam pengembangan sistim komando tanggap darurat. “Tentunya disesuaikan dengan konteks Indonesia,” ucapnya. (Irwanda)