BKSDA Menilai Buaya yang Muncul di Kawasan Wisata Sedang Imigrasi

Konten Media Partner
21 Agustus 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga yang penasaran dan ingin menyaksikan keberadaan buaya yang muncul di kawasan wisata Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan memadati tepi jalan di salah satu ruas jalan di daerah tersebut (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga yang penasaran dan ingin menyaksikan keberadaan buaya yang muncul di kawasan wisata Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan memadati tepi jalan di salah satu ruas jalan di daerah tersebut (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang – Fenomena munculnya buaya di kawasan objek wisata Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang berlangsung sejak seminggu belakangan, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menilai keberadaan buaya tersebut kemungkinan berimigrasi.
ADVERTISEMENT
Kepala Resor BKSDA Pesisir Selatan, Bilmar menganalisa, munculnya reptil itu karena berimigrasi dan terdampar di Teluk Painan. “Sesuai penelitian para ahli, ada kemungkinan buaya itu sedang berimigrasi ke mauara lain, lalu terdampar di Teluk Painan. Buaya merupakan jenis satwa perenang buruk, jadi karena itu, buaya itu menopang di aliran ombak hingga akhirnya terdampar di Muara Painan, hingga sampai menunggu ombak berikutnya untuk mengantarkan ke muara lain,” ujarnya kepada Langkan.id saat dihubungi via telepon, Rabu (21/8).
Selaian itu, analisa kedua, menurut Bilmar, ada kemungkinan dipengaruhi beberapa factor yang menyebabkan buaya itu muncul. Salah satunya, berkemungkinan banyaknya sisa-sisa daging kurban yang dibuang masrayakat ke aliran sungai dan laut.
“Ketika sisa-sisa daging itu dibuang ke sungai atau laut, maka akan mengundang satwa liar datang (muncul),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Analisa ketiga, dikatakan Bilmar, kemungkinan di daerah yang menjadi habitat asli buaya itu sudah terdesak karena sumber makanan yang minim. Apalagi, di habitat buaya dulu merupakan rawa, bakau dan nipah yang telah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.
Terkait fenomena tersebut, Bilmar mengklaim sudah menindaklanjuti laporan dari masyarakat, BKSDA Resor Pesisir Selatan huga sudah komunikasikan dengan pemerintah daerah, sudah dilaksanakan rapat bersama pihak terkait.
Sejumlah warga yang penasaran dan ingin menyaksikan keberadaan buaya yang muncul di kawasan wisata Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan memadati tepi jalan di salah satu ruas jalan di daerah tersebut (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
“Pukul 10.00 WIB tadi, kita sudah rapat untuk membahas perkembangan terakhir adanya kemunculan buaya tersebut,” ungkapnya.
Mitigasi konflik, kata Bilmar juga sudah dilakukan, bahkan juga melakukan verifikasi akan keberadaan buaya tersebut. Dipastikan, satwa itu berjenis buaya muara dengan nama latin Crocodylus Porosus.
Hingga saat ini, BKSDA baru bisa memberikan tahapan peringatan kepada masyarakat serta wisatawan agar tidak beraktivitas di dekat penampakan buaya itu.
ADVERTISEMENT
Jika nanti ada konflik dengan manusia, BKSDA baru bisa mengambil tindakan untuk evakuasi atau relokasi (buaya) ke habitat aslinya.
Berdasarkan inventarisasi yang dilakukan BKSDA bersama para ahli dan akademini, penyebaran populasi buaya di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat di beberapa wilayah, diantaranya Kecamatan Silaut, Lunang, Sutera, dan Koto XI Tarusan.
Sementara, untuk jumlah, dikategorikan cukup banyak. “Fenomena buaya yang muncul di Painan (kawasan wisata), baru kali ini terjadi,” ucapnya.
Pantauan Langkan.id di lapangan, sejak pagi hingga sore di salah satu ruas jalan Pesisir Selatan, terlihat banyak warga yang penasaran dengan keberadaan buaya tersebut. Terakhir, sekira pukul 17.14 WIB, masih banyak warga yang berhenti di tepi jalan untuk melihat buaya itu.
Andi (23) seorang warga Pesisir Selatan yang juga ikut penasaran dengan adanya buaya tersebut mengatakan, sudah dari tadi berada di tepi jalan itu. “Lihat buaya Bang, sudah dari tadi di sini. Tapi, saya belum ada lihat bauaya itu muncul, sama seperti orang-orang yang ramai di sana, mereka juga ingin melihat buaya,” ujarnya kepada Langkan.id. (Irwanda)
ADVERTISEMENT