Bule Amerika Diduga Aniaya Anak Bawah Umur di Mentawai Gara-gara Anjing

Konten Media Partner
5 Juli 2020 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penganiayaan  Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penganiayaan Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang warga negara Amerika berinisial E (38) diduga telah melakukan penganiayaan terhadap anak di bawah umur saat berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Korban diketahui berinisial DCS (15), warga asli di daerah setempat.
ADVERTISEMENT
Atas penganiayaan itu, korban mengalami luka di bagian bibir. Korban yang tak terima atas perbuatan warga negara asing itu, bersama orang tuanya melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian berharap pelaku dapat diproses hukum.
Kapolsek Sikakap, AKP Tirto Edhi membenarkan laporan korban. Dikatakannya, peristiwa itu terjadi pada 30 Juni dan kemudian dilaporkan pada 1 Juli dengan nomor laporan LP/18/K/VII/2020/ tentang dugaan perkara penganiayaan.
"Pelaku ini warga Amerika, bukan Australia. Penyebab tindakan penganiayaan itu karena anjing dia (pelaku) mati," ujar Tirto dihubungi langkan.id, Minggu (5/7) malam.
Ia menyebutkan, dari informasi warga, anjing terlapor mati karena berkelahi sama anjing lainnya. Korban yang melihat anjing mati di pinggir pantai, kemudian memberitahu kepada terlapor.
ADVERTISEMENT
"Anak ini memberitahu, tapi anak ini yang dituduh (membunuh). Anak ini kemudian dianiaya, dipukul beberapa kali. Akibatnya, korban mengalami luka pada bibir atas dan bawah," katanya.
Tirto mengungkapkan, kasus ini masih dalam penanganan pihaknya. Dalam waktu dekat, akan melakukan pemanggilan terhadap terlapor atas perbuatannya.
"Tinggal pemanggilan pelaku, yang mana akan didampingi penasehat hukumnya," tuturnya.
Tirto mengatakan, dari informasi yang didapatnya, terlapor tersebut telah berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai selama lima tahun. Terlapor juga sedang dalam pembangunan resort atas nama istrinya warga Indonesia.
"Membangun resort sudah berjalan dua tahun, hampir 80 persen. Permasalah resort ini, atas nama istrinya, warga Indonesia," kata dia.