Caleg PBB di Sumatera Barat Klaim Tetap Dukung Prabowo-Sandi

Konten Media Partner
29 Januari 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Partai Bulan Bintang (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Langkan.id, Padang- Partai Bulan Bintang (PBB) telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Namun, keputusan itu ditentang sejumlah kader di daerah. Salah satunya, Irfianda Abidin calon legislatif DPR RI dapil Sumatera Barat I dari PBB. Ia tetap mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Irfianda juga membantah pernyataan Yusril yang menyebutkan, hanya 30 dari 536 caleg di Sumatera Barat yang mendukungan ke Prabowo-Sandi. Hampir 70 persen caleg PBB di Sumatera Barat telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo-Sandi. "Tidak, Sumatera Barat karena rasa perjuangan untuk memilih Prabowo-Sandi. Sesungguhnya caleg-caleg 70 persen PBB mendeklarasikan dukungan ke Prabowo Sandi," ujarnya. Irfianda mengatakan caleg PBB di Sumatera Barat yang merupakan alumni 212 telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Sandi yang dihadiri Ketua Dewan Syuro PBB MS Kaban. Ia menyebut, dalam rakornas para caleg tidak diundang, karena yang hadir para ketua DPW hingga DPC. Jadi tidak ada alasan untuk melarang caleg untuk tidak patuh dalam hasil keputusan rakornas. "Kita tidak bagian dari rakornas, kita tida bagian dalam peserta. Caleg PBB yang berasal dari 212 tidak akan tergoyahkan, jadi kita tetap istiqamah. Karena caleg 212 dan ijtima ulama, GNPF Ulama, dan muzakarah ulama, rohnya bela Islam," katanya. Irfianda mengatakan para caleg yang berasal dari empat komponen tidak akan mundur dari partai dan bahkan akan mendeklarasikan poros mekah dalam waktu dekat. Poros mekah ini akan didukung Habib Rizieq Shihab. "Ini langkah kita memperkuat menuju parlemen," ucapnya. Irfianda menilai, Yusril Ihza Mahendra tak layak lagi memimpin PBB. Ia mengibaratkan wudhu Yusril sebagai imam sudah batal dan mesti diganti. "Ketika imam itu lepas wudhu itu tidak layak lagi jadi imam. Jadi bekerja sama dengan orang yang tidak sepakat dari awal itu adalah menyebabkan wudhu lepas. Wudhu lepas imam harus diganti, dengan makmum maju ke depan, sebagai imam baru," kata Irfianda dihubungi langkan.id, Selasa (29/1). Namun, kata Irfianda, Yusril tidak mengekang kadernya untuk mengikuti keputusan DPP PBB dalam mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal ini sesuai dengan diskusi yang dilakukan saat lawatan Yusril ke Padang beberapa waktu lalu. "Beliau (Yusril) itu sudah membolehkan kita memilih sesuai dengan hati nurani kita, tidak ada paksaan. Karena kita 212 ini sifatnya simpatisan yang tergabung di PBB karena melihat perjuangan PBB selama ini signifikan untuk bela Islam. Artinya, bela Islam, bela rakyat, bela NKRI," ujarnya. (Irwanda)
ADVERTISEMENT