Kesaksian Pelintas Terakhir Jembatan Padang-Bukittinggi Sebelum Ambruk

Konten Media Partner
11 Desember 2018 21:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kesaksian Pelintas Terakhir Jembatan Padang-Bukittinggi Sebelum Ambruk
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang Pariaman - Yandril Sutan Kayo tampak duduk termenung di pinggir jalan sembari melihat jembatan putus yang menjadi penghubung jalur utama Padang-Bukittinggi, Selasa (11/12).
ADVERTISEMENT
Pria berusia 80 tahun itu mengingat kembali detik-detik ambruknya jembatan akibat hantaman air bah di Batang Ulakan di Kabupaten Padang Pariaman pada Senin (10/12). Saat itu, Yandril bersama adiknya Lia sudah melihat air menutupi jalanan jembatan.
Walau begitu, adik kandungnya, Lia, tetap berkeras menempuh jembatan tersebut. Benar saja, beberapa saat setelah sampai di sisi lain jalan, jembatan itu langsung ambruk dihantam air bah.
"Jaraknya hanya beberapa meter (menunjuk lokasi adiknya berhenti). Setelah sampai di ujung, jembatan ini putus," kata Yandril kepada langkan.id, Selasa (11/12).
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman menyebut jembatan yang berlokasi di Korong Pasa Usang Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, itu ambruk sekitar pukul 18.30 WIB. Hal itu mengakibatkan jalur utama Padang-Bukittinggi tidak dapat dilalui kendaraan.
ADVERTISEMENT
"Jalan nasional Padang-Bukittinggi tutup, enggak bisa dilalui sama sekali. Dialihkan karena jembatan putus akibat tingginya debit air sungai," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya, dihubungi langkan.id, Senin (10/12). (Irwanda)