Cerita Mahasiswa tentang Hayati, Dosen IAIN Bukittinggi yang Dipecat

Konten Media Partner
25 Februari 2019 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Rektorat IAIN Bukittinggi. (Hendra untuk Langkan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Rektorat IAIN Bukittinggi. (Hendra untuk Langkan)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Sejumlah mahasiswa IAIN Bukittinggi terkejut dengan pemberhentian Hayati Syafri dari jabatannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Hayati dikenal sebagai dosen yang ramah dan cerdas oleh para mahasiswanya.
ADVERTISEMENT
Dosen Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi itu diberhentikan Kemenag RI karena tidak masuk kerja 67 hari selama 2017. Ia juga sempat dinonaktifkan pihak IAIN Bukittinggi karena bercadar.
Sintia, salah seorang mahasiswa semester 8 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi, mengaku sedih mendengar pemecatan Hayati, yang merupakan dosen speak and speaking-nya.
Hayati, kata Sintia, merupakan sosok dosen yang sabar, lembut, dan jarang absen dalam proses perkualiahan.
"Jika Umi Hayati tidak tiba, langsung diganti dengan hari lainnya," ujarnya kepada langkan.id, Senin (25/2).
Sintia juga mengatakan, materi kuliah yang diberikan Hayati pun mudah diterima mahasiswa. Malah, Hayati mau menerima mahasiswa di rumahnya untuk belajar dan bimbingan.
"Saya pernah datang ke rumah Umi (Hayati) untuk diskusi soal judul skripsi. Saya dilayani dengan baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sherly (24), alumni IAIN Bukittinggi juga mengaku terkejut dengan dipecatnya Hayati Syafri. Ia mengenal Hayati sebagai dosen yang sangat baik dan terbuka.
"Saya bisa bimbingan dengan beliau di mana saja dan tak pernah mempersulit mahasiswa. Enggak kayak dosen lain yang susah dicari," tutur Sherly.
Sherly diwisuda pada Oktober 2017. Hayati merupakan dosen pembimbing satu skripsinya.
Ia pun memiliki pengalaman menarik saat bimbingan skripsi dengan Hayati. Sehari menjelang sidang skripsi, Sherly hendak belajar ke rumah Hayati untuk persiapan sidang. Namun, dia tak memiliki kendaraan.
"Tiba-tiba malam itu Umi Hayati sendiri yang datang ke kos saya dengan sepeda motor. Padahal, hari hujan," kenang Sherly.
Sherly mengaku dalam seminggu itu bisa 3 kali bimbingan skripsi dengan Hayati. Jika Hayati berhalangan, diganti dengan hari lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Agama RI memberhentikan Hayat Syafri, Dosen IAIN Bukittinggi, sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN). Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama menyatakan, Hayati Syafri diberhentikan karena melanggar disiplin pegawai.
Keputusan ini berdasarkan pada rekam jejak kehadirannya secara elektronik melalui data fingerprint-nya di kepegawaian IAIN Bukittinggi.
Kasubbag Tata Usaha dan Humas Itjen Kementerian Agama, Nurul Badruttamam, dalam rilisnya mengatakan, hasil audit Itjen, Hayati tidak masuk kerja selama 67 hari kerja sepanjang tahun 2017. (Irwanda)