Dampak PPDB Jalur Zonasi, Warga Segel SMPN 10 Padang

Konten Media Partner
16 Juli 2020 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga membawa kertas yang bertuliskan bahwa SMPN 10 Padang ditutup/disegel (Foto: Adi S/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga membawa kertas yang bertuliskan bahwa SMPN 10 Padang ditutup/disegel (Foto: Adi S/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Akibat tidak diterimanya sebanyak 11 calon siswa baru yang beralamat di sekitar sekolah, warga menyegel Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Padang di Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/7).
ADVERTISEMENT
Puluhan warga itu tidak terima dan memprotes pihak sekolah karena 11 anak warga setempat tidak lulus masuk sekolah tersebut.
Seorang perwakilan warga, Marwan, menyebutkan bahwa ada 11 calon siswa yang merupakan warga sekitar dinyatakan tidak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah tersebut.
Karena itulah mereka mendatangi sekolah dan menyegelnya untuk meminta penjelasan dari pihak yang berwenang.
"Kami hanya menyampaikan aspirasi terkait permasalahan yang ada, mudah-mudahan diterima dan anak-anak kami bisa sekolah," ujarnya kepada awak media, Kamis (16/7).
Adanya aksi penyegelan sekolah tersebut, Camat Kuranji, Kota Padang, Eka Putra Buhari, juga datang ke lokasi untuk mencari solusi.
Pantauan Langkan.id di lokasi, pihak sekolah yang dipimpin langsung oleh camat kuranji mengadakan musyawarah di salah satu rumah ibadah di lokasi tersebut. Musyawarah itu terlihat dikawal oleh polisi dan juga TNI.
ADVERTISEMENT
Menurut Camat Kuranji, tidak diterimanya anak-anak yang berdomisili di dekat sekolah dalam PPDB karena ada beberapa alasan. Bahkan, katanya, saat ini kuota untuk siwa baru di SMPN 10 Padang juga sudah penuh.
"Ini bisa saja terjadi, ada aturan yang berlaku, selain zona, kan juga ada aturan nilai dan umur," ujarnya.
Jadi, setelah dibicarakan dengan pihak sekolah, jelas Eka, 11 anak warga yang berdomisili di sekitar sekolah tidak diterima karena batas umur yang belum mencukupi.
"Pihak sekolah, komite, Dinas Pendidikan Kota Padang dan warga juga sudah melakukan pertemuan untuk mencari solusi. Rapat tadi, keterangan dari pihak sekolah memang ada kekurangan bangku dan fasilitas lainnya," ungkapnya.
Saat ini, kata Eka, penyegelan terhadap sekolah sudah dibuka. "Penyampaian aspirasi itu wajar saja, saat ini sudah ada kesepakatan, segel pun sudah dibuka," katanya.
ADVERTISEMENT
---------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.