Dinkes Padang Nilai Isolasi Mandiri Bagi Pasien COVID-19 Tak Efektif

Konten Media Partner
5 Juni 2021 18:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat isolasi di Rumah Nelayan Lubuk Buaya, Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Tempat isolasi di Rumah Nelayan Lubuk Buaya, Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kesehatan melihat bahwa isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tidak efektif lagi untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan melihat dari data kasus COVID-19, terlihat penyebaran COVID-19 didominasi oleh klaster keluarga. Artinya isolasi mandiri di rumah perlu untuk dievaluasi kedepannya.
"Saran saya sebaiknya pasien COVID-19 isolasi atau kerantinanya di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah atau langsung saja ke rumah sakit," katanya, Sabtu 5 Juni 2021.
Ia menyebutkan saat ini Pemko Padang telah membuka kembali tempat isolasi di Rumah Nelayan Lubuk Buaya untuk karantina pasien COVID-19 pada pertengahan Mei 2021. Tempat isolasi ini dibuka kembali untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus pasca libur lebaran.
Dia menduga adanya lonjakan kasus dan klaster keluarga itu, disebabkan mobilitas orang-orang saat lebaran dan pasca lebaran yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
"Rumah Nelayan Lubuk Buaya ini terdapat 80 unit rumah yang bisa menampung sekitar 300 pasien COVID-19," jelasnya.
Di sana juga disiapkan tenaga kesehatan yang akan mendampingi pasien selama menjalani isolasi. Rata-rata hari rawat pasien COVID-19 di karantina hanya 6-7 hari.