Dosen IAIN yang Dinonaktifkan Raih Doktor dengan Predikat 'Cum Laude'

Konten Media Partner
16 Maret 2018 22:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen IAIN yang Dinonaktifkan Raih Doktor dengan Predikat 'Cum Laude'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Hayati Syafri yang dinonaktifkan dari IAIN Bukittinggi karena bercadar, menjadi wisudawati program doktor Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Padang, Jumat 16 Maret 2018. Hayati meraih predikat cum laude atau dengan pujian.
ADVERTISEMENT
"Ummi cum laude dengan IPK 3.83 di Jurusan Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris," ujarnya kepada Langkan.id, Jumat 16 Maret 2018.
Hayati bersyukur bisa menyelesaikan program doktornya di tengah polemik bercadar yang melandanya di IAIN Bukittinggi. Ia menyelesaikan kuliahnya selama 3 tahun.
Ia mengatakan, sempat was-was dengan baju dan cadar yang dipakainya. Namun, justru mendapatkan tanggapan positif dari dosen dan teman-temannya di UNP.
"Ternyata mereka welcome dengan saya," ujarnya.
Hayati mengaku belum memahami alasan IAIN Bukittinggi menonaktifkannya karena bercadar. Sebab, ia bercadar bukan karena terafiliasi dengan gerakan radikalisme.
Namun, Hayati berharap pimpinan kampusnya mengizinkannya untuk kembali mengajar. Ia menilai cadar yang dipakainya itu tidak akan menganggu kegiatan mengajar di kampus.
"Sampai saat ini, Ummi masih belum paham kenapa dilarang pakai cadar. Tapi walaupun demikian, Ummi masih berharap bisa aktif kembali mengajar di Kampus IAIN Bukittinggi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rektor IAIN Bukittinggi Ridha Ahida mengatakan, Hayati Syafri dinonaktifkan sementara karena melanggar kode etik dosen. Dosen IAIN Bukittinggi tidak boleh bercadar dalam kegiatan mengajar. (A Piliang, Chandra)