Dua Wilayah Terjauh di Padang Dianggap Rawan Gangguan Pemilu

Konten Media Partner
15 April 2019 22:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi TPS Foto: Aprilio Akbar/Antara
Langkan.id, Padang - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang telah memetakan kategori kerawanan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Padang, Sumatera Barat. Kerawanan gangguan pemilu diperkirakan terdapat di wilayah yang jauh dari pusat kota.
ADVERTISEMENT
Kapolresta Padang Komisaris Besar Polisi Yulmar Try Himawan mengatakan wilayah yang jauh dari pusat kota dimaksud terdapat di dua kecamatan, seperti di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Koto Tangah.
"Kerawanan tergantung dari pada kita melihatnya. Tapi kerawanan yang ada di Kota Padang dilihat dari jarak TPS terjauh, seperti yang ada di Bungus Teluk Kabung dan Koto Tangah," kata Yulmar kepada langkan.id, Senin (15/4).
Meski demikian, Yulmar memastikan, pihaknya telah mempersiapkan pengamanan agar gesekan pada pemilu 2019 dapat diminimalisir. Di antaranya mengerahkan sebanyak 700 personel yang melakukan pengamanan di setiap TPS di Kota Padang.
Selain itu, kata dia, personel cadangan juga telah disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Personel cadangan ini terdiri dari Polri dan TNI yang berjumlah mencapai 400 personel.
ADVERTISEMENT
"Jumlah TPS yang kami amankan berjumlah 2.457 TPS tersebar di 11 Kecamatan di Kota Padang. Strategi pengamanan tentu mengacu kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dijelaskan dari Mabes Polri, Polda hingga ke jajarannya," ujarnya.
"Pengamanannya tergantung perkembangan situasinya, jadi polanya ada pola aman, rawan, tidak rawan dan sangat rawan tergantung jumlahnya. Polanya ada seperti 2, 8, 16 artinya 2 personel polri mengawasi 8 TPS dibantu pengaman 16 personel Linmas," sambung Yulmar.
Ia berharap pemilu mendatang situasi keamanan dapat kondusif hingga pesta demokrasi selesai. Ia juga meminta agar tidak ada tindakan intimidasi sesama masyarakat.
"Target tentu semua masyarakat bisa menikmati pesta demokrasi tanpa ada hambatan dan intimidasi. Mereka aman memberikan suara dan nyaman ke TPS. Sampai selesai pemilu dan pelantikan situasi dapat dikendalikan," pungkasnya. (Irwanda/M)
ADVERTISEMENT