Foto: Ribuan Ubur-ubur Berserakan di Wilayah Pesisir Sumatera Barat

Konten Media Partner
9 Agustus 2019 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai ubur-ubur yang berserakan di salah satu pantai di Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Foto: Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai ubur-ubur yang berserakan di salah satu pantai di Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Foto: Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang – Ribuan ubur-ubur terdampar di bibir pantai kawasan pulau yang ada di perbatasan wilayah Kota Padang dan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Jumat (9/8).
ADVERTISEMENT
Ubur-ubur tersebut banyak dijumpai di wilayah Sungai Pisang, Bungus, Teluk Kabung Selatan, Kota Padang, hingga ke Pulau Pamutusan, Sirandah, dan Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Berdasarkan keterangan warga setempat, fenomena tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Seorang warga setempat, Syahrial, menyebutkan ubur-ubur itu sudah mulai terlihat sejak lima hari yang lalu. Hingga saat ini, jumlahnya semakin hari semakin banyak.
“Ubur-ubur itu terdampar dalam kondisi sudah mati. Beberapa waktu lalu, saya ke Pulau Pemutusan juga ada, tapi tidak begitu banyak. Namun, sekarang jumlahnya semakin banyak,” ujar Syahrial saat dihubungi Langkan.id via telepon, Kamis (8/8) malam.
Bangkai ubur-ubur yang berserakan di salah satu pantai di Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Foto: Irwanda/Langkan.id)
Syahrial mengatakan, terkadang ubur-ubur tersebut juga terjerat perangkap nelayan dan dibawa ke daratan. “Umumnya, lebih banyak terdampar, karena dibawa arus yang kuat, jumlahnya banyak dan semakin banyak setiap harinya,” ucap nelayan yang berasal dari Sungai Pisang tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Syahrial, jumlah ubur-ubur yang terdampar itu baru kali ini begitu banyak. “Mungkin tahun ini musim ubur-ubur secara bergerombolan, karena arus laut kuat, hewan itu terdampar ke tepi pantai,” katanya.
Salah seorang warga memperlihatkan ubur-ubur yang telah mati. Foto: Irwanda/langkan.id
Selain itu, warga lainnya, Muhammad Yusuf (28), mengatakan ubur-ubur terdampar itu memang sudah musiman. “Warga menamainya 'musim ampai', kalau musim badai, hal itu lumrah terjadi,” ujarnya kepada Langkan.id, Jumat (9/8).
Menurut Yusuf, musim ampai memang tidak terjadi setiap tahunnya. “Tidak dapat diterka juga kapan terjadinya, tapi hal ini sudah sering terjadi, terkadang terjadi sekali lima tahun. Biasanya, musim ampai itu kalau badai,” ungkapnya.
Lalu, dari foto yang diterima Langkan.id, tampak ubur-ubur dari berbagai ukuran terdampar dan berserakan di bibir pantai. Beberapa warga juga mengabadikan fenomena itu dengan berswafoto di lokasi terdamparnya ribuan ubur-ubur tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, ubur-ubur itu masih dibiarkan di bibir pantai. Jumlah yang banyak membuat masyarakat tidak mampu membersihkan bangkai hewan laut tak bertulang tersebut. (Irwanda)
Ubur-ubur itu sudah mulai terlihat sejak lima hari yang lalu. Foto: irwanda/langkan.id
Salah seorang nelayan berjalan di tengah bangkai ubur-ubur yang terdampar di bibir Pantai Sungai Pinang, Sumatera Barat, Jumat (9/8). Foto: irwanda/langkan.id