Gara-gara Dituduh Maling Hp, Seorang Warga Padang Tewas Dikeroyok 5 Pria Dewasa

Konten Media Partner
26 April 2022 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang warga Kota Padang, Sumatera Barat, ditemukanya meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di pohon rambutan di daerah Kuranji.
ADVERTISEMENT
Namun saat diselidiki oleh pihak kepolisian, ternyata di tubuh korban ditemukan sejumlah luka memar. Akibatnya polisi pun membawa jenazah DA untuk dilakukannya otopsi.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir mengatakan kecurigaan polisi ini telah dilakukannya olah tempat kejadian perkara. Polisi menyimpulkan ada kejanggalan terhadap jenazah korban.
"Penyidik pun langsung berkoordinasi dengan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Padang. Hasilnya sebelum korban meninggal, ternyata telah mendapat penganiayaan," ujarnya.
Setelah itu menemukan kecurigaan, polisi memintai keterangan kepada pihak keluarga. Ternyata sebelum korban ditemukan meninggal dunia di pohon rambutan, ada 5 orang dewasa mencari korban dengan cara mendatangi rumah keluarga korban.
Pihak keluarga mengatakan 5 orang itu menyampaikan bahwa korban DA telah mencuri milik salah seorang dari 5 orang tersebut. Melihat DA tidak dirumah ketika itu, 5 orang itu menganggap DA kabur dan tidak bersedia mengembalikan hp yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
"Setelah adanya informasi itu, kita pun langsung melakukan penangkapan terhadap 5 orang tersebut. Ternyata mereka adalah pelaku dari kasus pembunuhan itu," tegasnya.
“Penjelasan dari pelaku hampir sama dengan pihak keluarga. Persoalannya adalah tentang hp, korban dikatakan telah mencuri hp salah seorang dari pelaku itu," jelasnya.
Para terduga pelaku diketahui berinisial RH (25), RG (30), ZH (47), FJ (20) dan EF (26).
Dengan adanya kasus ini, pihak kepolisian menduga DA meninggal bukan bunuh diri, melainkan dibunuh, dengan cara dikeroyok. Setelah itu jenazah korban ditemukan tergantung di pohon rambutan.
Namun bagaimana soal hasil otopsi, Imran mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil lengkap otopsi jenazah korban.
"Kita ingin tahu, apakah korban digantung dulu dan barulah meninggal. Sebaliknya, meninggal dulu baru digantung. Makanya kita masih menyelidiki ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT