Gempa Solok Selatan, Warga Ngungsi karena Takut

Konten Media Partner
1 Maret 2019 2:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga tampak mengungsi usai diguncang gempa yang berpusa di akhir bulan. (Irwanda/Langkan).
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga tampak mengungsi usai diguncang gempa yang berpusa di akhir bulan. (Irwanda/Langkan).
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Ratusan masyarakat mengungsi pasca gempa 5,3 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis 28 Februari 2019. Mereka yang terdampak gempa masih mengalami trauma dan takut tidur di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Hingga Kamis malam, masyarakat masih tampak mendirikan tenda darurat dan tidur di luar teras rumah masing-masing. Hal ini seperti terjadi di salah satu kawasan yang terdampak gempa cukup parah di Kecamatan Sangir Balai Janggo.
Masyarakat juga banyak terlihat mengungsi di tenda pengusian yang didirikan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan. Namun tenda pengungsian tersebut masih butuh ditambahkan.
"Yang mendesak adalah tenda-tenda darurat, tempat penampungan sementara. Karena tidak semua masyarakat mau tidur di rumah mereka karena trauma jadi mereka mau di pindahkan ke penampungan," kata Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman saat meninjau lokasi dampak gempa di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kamis malam (28/2).
Kata dia, masyarakat juga membutuhkan logistik, karena bangunan rumah rusak dan tidak bisa berfungsi, sehingga dapur dan peralatan untuk memasak milik masyarakat mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
"Makanan cepat saji sangat diperlukan. Sekarang yang sudah dibagikan tenda darurat, kami sudah didrop. Sebagian malam ini sebagaian memang tenda darurat, tapi sekarang sedang dalam perjalanan tenda yang layak," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari. Selama masa tanggap darurat akan difokuskan pendataan, identifikasi dan membagi tim untuk menjangkau tempat tinggal masyarakat yang terdampak.
Abdul mengatakan untuk masyarakat yang terdampak bencana gempa mencapai 30 ribu jiwa. Bahkan katanya, kerusakan mencapai 500 unit bangunan.
Posko pengusian akan dipusatkan di kantor Kecamatan Sangir Balai Janggo. Di sana juga akan didirikan dapur umum untuk kebutuhan masyarakat yang terdampak gempa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Rumainur mengatakan, 200 jiwa penduduk menungsi di tempat pengunsian dan rumah keluarganya masing-masing. Para pengungsi juga telah disediakan dapur umum.
ADVERTISEMENT
Data sementara, warga yang mengungsi akibat rumahnya mengalami rusak parah berjumlah 200 jiwa dari 45 kepala keluarga. Mereka berasal dari Kecamatan Sangir Balai Janggo. Masing-masing, 16 KK dengan 88 jiwa dari Nagari Sungai Kunyit, 17 KK dengan 74 jiwa dari Nagari Sikunyit Barat, 7 KK dengan 30 jiwa dari Nagari Talunan, dan 2 KK dengan 8 jiwa dari Nagari Talao. (Irwanda/M. Hendra)