Getaran Gempa Solok Selatan Terdengar Seperti Ledakan

Konten Media Partner
1 Maret 2019 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga di Kabupaten Solok Selatan, masih bertahan di tenda darurat usai diguncang gempa. (Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga di Kabupaten Solok Selatan, masih bertahan di tenda darurat usai diguncang gempa. (Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Solok Selatan- Gempa yang menguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengisahkan pilu yang mendalam bagi masyarakat setempat. Gempa menyebabkan ratusan unit rumah rusak dan puluhan warga luka-luka.
ADVERTISEMENT
Gempa diawali pada pukul 01.55 WIB Kamis 28 Februari 2019, dengan kekuatan 4,8 magnitudo. Kemudian gempa susulan dengan kekuatan 5,3 magnitudi pada pukul 06.27 WIB
"Geteran gempa yang saya rasakan sangat kuat. Biasanya yang suara ledakan keras itu petir, ini gempa suara ledakannya lebih dari petir," kata Busri, salah seorang masyarakat Jorong Koto Kunyit, Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, kepada langkan.id Kamis (28/2) malam.
Menurut Busri, gempa yang sangat dirasakan masyarakat yang terjadi pada pukul 06.27 WIB. Bahkan dari goncangan gempa itu membuat rumahnya rusak parah dan tidak layak dihuni.
Busri yang berada di dalam rumah merasakan kerasnya getaran gempa. Seketika, bangunan depannya rumahnya pun ambruk.
ADVERTISEMENT
"Saya langsung kejar anak-anak dan lari keluar," ujarnya.
Busri bersyukur seluruh keluarganya selamat. Hanya cucunya yang sempat terpeleset saat lari keluar rumah, sehingga mengalami keseleo pada kaki.
Wali Jorong Taratak Sungai Sungkai, Rusnijal, juga mengaku gempa yang terjadi sangat terasa cukup kuat di wilayahnya. Bahkan menurutnya, kerusakan rumah warga telah terjadi sejak gempa pertama menguncang pada pukul 01.55 WIB.
"Kayak meledak, getaran sangat kuat. Saya kira waktu itu rumah saya diseruduk mobil. Ternyata bunyi itu terjadi akibat getaran gempa," kata Rusnijal.
Sungai Sungkai salah satu nagari yang terdampak gempa cukup parah. Kata dia, warganya tidak berani kembali masuk ke dalam rumah dan memilih tidur di teras serta mendirikan tenda darurat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menetapkan status tanggap darurat bencana. Tanggap darurat itu diberlakukan selama 14 hari.
Data sementara, tercatat sebanyak 500 bangunan terdampak mengalami kerusakan. Namun angka itu belum terkonfirmasi dan akan terus bertambah dari kerusakan ringan hingga berat.
"Dengan penepan tanggap darurat ini semua sumber daya dan kekuatan dari pemerintah kabupaten kami kerahkan dan tentu kami harapkan juga bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat," kata Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman. (Irwanda)