IDI Kerahkan Dokter Spesialis Tangani Korban Gempa Solok Selatan

Konten Media Partner
1 Maret 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IDI kerahkan sejumlah dokter spesialis untuk bantu korban gempa di Kabupaten Solok Selatan. (Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
IDI kerahkan sejumlah dokter spesialis untuk bantu korban gempa di Kabupaten Solok Selatan. (Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengerahkan sejumlah dokter spesialis dalam penanganan medis bagi korban gempa bumi 5,3 magnitudo yang menguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Para dokter yang terlibat di antaranya terdiri dari dokter umum, spesialis anak, dan bedah.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan pelayanan kesehatan dengan membawa tim dokter bermacam spesialis. Karena pada hari pertama pasca gempa, banyak masyarakat yang menjadi korban gempa yang mengalami trauma," kata Ketua Tim Siaga IDI Solok Selatan, Tony Hardian, kepada langkan.id, Jumat 1 Maret 2019.
Tony mengatakan korban gempa rata-rata banyak mengalami luka-luka dan infeksi terutama anak-anak. Dokter yang dikerahkan dapat menangani masalah dihadapi para korban bencana gempa.
"Ini kami perintis untuk mengetahui keadaan nyata di lokasi. Nanti dirapatkan lagi apa yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Untuk sementara pasien banyak trauma luka-luka lecet tapi belum ada korban ditemukan praktur dan patah," ujarnya.
IDI Kabupaten Solok Selatan akan berpindah-pindah ke 3 kecamatan yang terdampak bencana gempa, seperti Kecamatan Sangari Balai, Kecamatan Sangir Batang Hari dan Kecamatan Sangir Jujuan.
ADVERTISEMENT
Tim kesehatan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan juga tampak telah mendirikan posko kesehatan. Ratusan masyarakat yang terdampak bencana gempa mulai berdatangan ke posko kesehatan untuk mendapatkan pelayanan.
Gempa bumi tektonik yang terjadi pada Kamis 28 Februari 2019 pukul 06.27 WIB merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas zona sesar Sumatera, tepatnya pertemuan segmen Silitu-Siulak. Sebanyak 500 rumah mengalami kerusakan berat hingga ringan serta 55 orang mengalami luka-luka. (Irwanda)