Ikan Kerapu di Sumbar Diekspor ke Hongkong dan Singapura

Konten Media Partner
19 November 2018 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikan Kerapu di Sumbar Diekspor ke Hongkong dan Singapura
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkan.id, Painan - Ekspor budidaya ikan kerapu di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, telah sampai ke negara-negara di Asia Tenggara. Ada dua jenis ikan kerapu yang diminati yakni ikan kerapu jenis bebek dan macan, dengan harga jual di atas ratusan ribu per kilogram.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Pesisir Selatan, Erlindawati, mengatakan, adanya eskpor ikan kerapu ke negara Asia Tenggara itu, karena saat ini budidaya ikan kerapu di daerah tersebut semakin berkembang.
"Dari beberapa negara Asia yang dijadikan sebagai tujuan utama pemasaran adalah Hongkong dan Singapura. Melalui pasar dua negara ini, ikan kerapu jenis bebek dihargai Rp 400 ribu, sementara jenis macan Rp 100 ribu pula per kilogramnya," katanya, Senin (19/11).
Daerah yang melakukan budidaya ikan kerapu itu, berada di perairan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan, perairan Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai, dan Perairan Sungai Bungin Kecamatan Batang Kapas. Dengan demikian, total kerambah jaring apung yang sudah dikembangkan masyarakat nelayan di tiga wilayah itu mencapai 200 unit lebih.
ADVERTISEMENT
"Jadi jumlah kerambah yang paling banyak itu terdapat di Sungai Nipah, disusul Mandeh dan selanjutnya Sungai Bungin," ungkapnya.
Erlindawati menjelaskan untuk budidaya ikan kerapu memang membutuhkan keseriusan dan ketekunan. Tapi keseriusan dan ketekunan itu sangat sebanding pula dengan harga jual, yang pemanenanya baru bisa dilakukan setelah umur delapan bulan.
Menurutnya, dengan harga jual mencapai angka di atas ratusan ribu per kilogram itu, membuat masyarakat nelayan yang melakukan budidaya ikan kerapu itu kehidupanya semakin sejahtera. Ditambahkan lagi bahwa dalam lah penyediaan bibit ikan kerapu, hingga saat ini masyarakat nelayan Pesisir Selatan, masih mendatangkan dari daerah Situbondo Jawa Timur. (M Hendra)