Jalani Rehabilitas 5 Bulan, Harimau Sumatera Mati di Dharmasraya

Konten Media Partner
9 Juni 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harimau Sumatera Puti Maua Agam bersama tim dokter di pusat rehabilitasi dalam kondisi mati. Foto: PRHSD/istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Harimau Sumatera Puti Maua Agam bersama tim dokter di pusat rehabilitasi dalam kondisi mati. Foto: PRHSD/istimewa
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani lima bulan masa rehabilitas, seekor Harimau Sumatera yang bernama Puti Maua Agam dinyatakan mati di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PRHSD) ARSARI pada Rabu 8 Juni 2022 kemarin.
ADVERTISEMENT
Manager Operasional PR-HSD drh. Patrick Flagellata mengatakan, penyebab Puti Maua Agam mati karena sakit.
Harimau Sumatera ini sebelumnya dievakuasi dari konflik harimau dengan manusia dari Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam 10-11 Januari 2022 lalu.
"Jadi dari Agam itu, harimau yang berjenis kelamin betina dan berusia 3 tahun tersebut, kita rehab di PRHSD Dharmasraya. Namun malang, kondisi Puti Maua Agam semakin menurun," jelasnya.
Patrick menjelaskan penurunan kondisi Puti Maua Agam diawali ketika dia terpantau sakit pada 18 Mei 2022 dan mengalami penurunan nafsu makan serta beberapa luka myasis.
Padahal kondisi Puti sempat membaik pada 27 Mei, namun pada 6 Juni 2022 mendadak Puti kembali sakit diikuti dengan hipersalivasi.
ADVERTISEMENT
"Hingga akhirnya Puti tidak dapat diselamatkan lagi pada 8 Juni 2022 kemarin," sebutnya.
Dari pengamatan Tim Medis PR-HSD ARSARI jelang kematian Puti, menunjukkan nafas Puti sempat sesak atau 60 kali/menit.
Ketika itu tim memberikan atropin sulfat dan nebul salbutamol, serta menyuapinya dengan menggunakan batang kayu yang diisi pakan daging.
"Tapi tidak dimakannya," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala BKSDA Sumatera Barat Ardi Andono mengatakan kini untuk mendapatkan informasi rinci penyebab kematian Puti, akan menunggu pengujian laboratorium terhadap sampel dari organ tubuh harimau tersebut.
"Kami sangat berterima kasih atas kerja keras tim PR-HSD ARSARI yang telah merawat Puti selama ini," ujarnya.