Jelang PPKM Darurat, Wagub Sumbar Pastikan Ketersediaan Oksigen Cukup

Konten Media Partner
11 Juli 2021 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pemasaran CV Asiana Gasindo (kanan) tengah memperlihatkan sejumlah stok tabung oksigen kepada Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy. Foto: dok Humas
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pemasaran CV Asiana Gasindo (kanan) tengah memperlihatkan sejumlah stok tabung oksigen kepada Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy. Foto: dok Humas
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy meninjau ketersediaan tabung oksigen di CV Asiana Gasindo yang merupakan salah satu perusahaan penyuplai gas oksigen di sejumlah rumah sakit di Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
"Dari pihak penyuplai, memang terjadi peningkatan kebutuhan oksigen. Tapi mereka menyatakan kondisi saat ini masih terkendali, dan tidak terjadi kelangkaan," kata Audy melalui keterangan tertulisnya, Minggu 11 Juli 2021.
Menurutnya mulai Senin 12 Juli 2021 besok, tiga kota di Sumatera Barat akan menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Untuk itu, penting memastikan ketersediaan oksigen, agar kebutuhan rumah sakit dalam mengobati pasien bisa terpenuhi dengan baik.
"Melihat kondisi di Jawa itu memperlihatkan. Jadi kita tidak ingin yang terjadi di Jawa tidak terjadi di Sumatera Barat. Makanya hari ini saya ingin memastikan ketersediaan oksigen," ujarnya.
Untuk itu, Wagub meminta kepada kepala dinas terkait untuk memantau perusahaan supplier lain dan memastikan berapa kapasitas produksi dan berapa peningkatan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kondisi darurat.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya informasi sebelumnya ada enam perusahaan supplier oksigen yang ada di Sumatera Barat namun dia meminta hal itu dipastikan lagi agar tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan data.
Kepala Pemasaran CV Asian Gasindo Muhammad William mengakui terakhir memang terjadi peningkatan permintaan oksigen dari beberapa pihak terutama rumah sakit.
Normalnya kebutuhan oksigen yang disuplai hanya 400-500 tabung hari di antaranya untuk memenuhi kebutuhan beberapa rumah sakit di Bukittinggi, Lubuk Basung, Solok Selatan, Sawahlunto, Pariaman, Padang Panjang dan Padang.
Namun dalam sebulan terakhir ada peningkatan permintaan bahkan sampai 800 tabung. Meski demikian ia memastikan bahwa perusahaannya masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kendalanya, kata William adalah adanya keterlambatan pembayaran oleh pihak Rumah Sakit sehingga pihak perusahaan harus mencarikan dana talangan. Ia berharap kendala itu bisa teratasi agar suplai bisa tetap lancar.
ADVERTISEMENT
Untuk kebutuhan Rumah sakit William mengatakan pihaknya terbuka selama 24 jam. Kapanpun Rumah sakit butuh pihaknya akan tetap melayani, apalagi jika nanti terjadi kondisi darurat.