JNE Penyambung Asa Usaha Batik di Daerah Pelosok

Konten Media Partner
9 Oktober 2018 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JNE Penyambung Asa Usaha Batik di Daerah Pelosok
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Dharmasraya - Berdomisili di daerah yang terbilang cukup jauh dari hiruk pikuk keramaian, ternyata tidak serta merta kondisi yang demikian membunuh ide seseorang untuk mendatangkan pundi-pundi rupiah.
ADVERTISEMENT
Pelosok, mendengar kata pelosok itu, hal yang dipikirkan pertama adalah suasana yang sepi, berada di pedalaman seperti dikepung hamparan perkebunan atau bahkan pegunungan.
Bisa dikatakan, suasana yang demikian mati ide untuk mencoba melakukan sebuah hal ataupun sebentuk usaha yang bisa mendatangkan uang untuk membuat ekonomi keluarga yang lebih baik. Bukan usaha bertani ataupun berternak di daerah pelosok itu, melainkan usaha lainnya yang telah menjadi usaha kerajinan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yakni batik.
Di daerah pelosok yang ada di Jorong Teluk Sikai, Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, ternyata mampu memecahkan persoalan mati ide melalui menjalankan usaha membatik. Tak tanggung-tanggung, batik yang dibuat di daerah transmigrasi di Dharmasraya itu, melahirkan batik tanah liek (tanah liat).
ADVERTISEMENT
Daerah memang bisa dikatakan pelosok, namun janglah berpikir bagaikan menjual sayur di pasar ikan, jika usaha batik itu dilahirkan di daerah pelosok, tidak memiliki pembeli. Bahkan soal penjualan dan pemasarannya terbilang sungguh fantastis.
Seperti yang dikatakan oleh Pengusaha Batik Tanah Liek Citra Mandiri Eni Mulyatni, omzet yang diperolehnya melalui membatik itu dapat mengumpulkan pundi-pundi rupiah mencapai Rp70 juta per bulan itu. Hal tersebut dinyatakan, tidak terlepas dari peran pengiriman barang ke tangan pemesannya yang menggunakan jasa kurir di perusahaan pengiriman logistik.
Eni mengakui, hal itu dirasakan berkat adanya layanan pengiriman logistik yang sangat berjasa bagi usahanya yaitu JNE (PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir).
"Bagi saya JNE sangat berjasa bagi usaha batik saya. Karena kurirnya datang langsung ke rumah saya yang cukup jauh dari kota ini. Ketika saya telpon kurirnya sore, usai waktu magrib berlalu, kurirnya datang ke rumah. Dengan adanya layanan seperti ini, saya tidak harus repot datang ke kantor JNE yang ada di Dharmasraya, karena memang untuk mencapai kantor itu, cukup jauh dari rumah saya," kata Eni, Selasa (9/10/2018).
ADVERTISEMENT
Layanan yang demikian seingat Eni, sudah dirasakannya hampir dua tahun ini. Sebelum berkenalan dengan JNE, ia juga telah mencoba dengan perusahaan pengiriman logistik atau barang lainnya, atau bahkan dengan mobil angkutan umum antara kabuapten antar provinsi. Memang membutuhkan usaha yang ekstra dan bahkan memakan waktu yang cukup lama dan menghabiskan biaya yang cukup besar, menghantarkan pesanan pembelinya itu, untuk sampai ke kurirnya.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan sejumlah perusahaan pengiriman logistik di Inodensia yang pernah ia gunakan di Dharmasraya, JNE memberikan biaya ongkos kirim (ongkir) lebih murah. Misalnya untuk perusahaan logistik lain untuk mengirim barang ke Kabupaten Solok yang daerahnya masih di daerah Provinsi Sumatera Barat, biaya ongkir Rp26 ribu per kilogramnya. Sementara JNE memberikan biaya ongkir hanya Rp15 ribu per kilogramnya.
ADVERTISEMENT
"Sudah lah murah biaya ongkirnya, dijemput pula ke rumah saya, dan barangpun sampai sesuai waktu tanpa ada protes dari pelanggan. Apalagi belum lama ada Hari Batik Nasional, pesanan saya semakin bertambah," sebutnya.
Eni menceritakan, usaha batik tanah liek yang ia kembangkan itu, suda ada sejak tahun 1997 lalu. Pesanan yang datangnya tidak hanya dari kabupaten dan kota di Sumatera Barat, tetapi juga ada dari berbagai provinsi di Indonesia lainnya seperti ke Bandung, Kaimantan, dan beberapa daerah lainnya.
"Bagi saya yang berdomisili di daerah yang cukup jauh ini, tidak suatu masalah untuk mengembangkan usaha. Karena dengan adanya layanan yang baik dari JNE, dijemput dan dihantar itu, membuat saya lebih percaya diri untuk menjalankan usaha batik ini," ungkapnya. (M Hendra)
ADVERTISEMENT