Kampanye di Sumbar, Ma'ruf Amin Bantah Jokowi Anti Ulama

Konten Media Partner
7 Februari 2019 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Sumatera Barat. (Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Sumatera Barat. (Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkan.id, Padang- Calon wakil presiden Ma'ruf Amin membantah isu Joko Widodo (Jokowi) anti ulama. Semua tuduhan itu adalah berita bohong atau hoaks yang harus dijauhi. Hal ini diungkapkan Ma'ruf Amin saat menghadiri tabligh akbar bersama tuan guru, masyeiekh, mursyid serta ratusan jamaah Tarekat Naqsyabandiyah dan Samaniyah di Aula GOR M. Yamin Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, Kamis (7/2). "Menyampaikan berita bohong, sekarang banyak bohong, namanya hoaks. Tidak boleh kita (bohong). Banyak yang bohong-bohong apalagi di media sosial yang nuduh ini, Jokowi PKI, PKI dari mana, anti ulama, anti ulama gimana, wong saya jadi wakilnya," kata Ma'ruf. Ia mengatakan, bukti Jokowi suka dengan seorang ulama adalah memilih dirinya jadi wakil presiden. Ia mengaku seorang ulama dan kiai. "Saya kiai, saya disebut ulama, Pak Jokowi mengangkat saya ulama, sebagai wakilnya, berarti Pak Jokowi suka sama ulama, betulkan. Kalau tidak tidak angkat ulama, pasti angkatnya politisi, pejabat, TNI, Polri, pengusaha, tapi tidak, oleh karena itu angkatnya ulama, brarti senang ulama," ujarnya. Ma'ruf mengaku banyak yang bertanya alasannya mau mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Padahal dirinya merupakan ulama dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Baginya, ini merupakan sebuah kehormatan kepada ulama. Semoga setelah ini ada ulama yang jadi presiden. "Mudah-mudahan setelah ulama menjadi wakil presiden besoknya nanti jadi presiden. Biar negara ini menjadi negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," imbuhnya. Ma'ruf mengatakan dari dulunya ulama memang suka dukung mendukung. Bahkan menurutnya, siapa yang akan menjadi presiden dan wakil presiden sampai gubernur dan wakil gubernur meminta dukungan kepada ulama. "(Tapi) kalau sudah jadi, ulamanya ditinggal. Makanya ulama itu kayak seperti tukang dorong mobil mogok. Kalau mobilnya sudah jalan, wabillahi taufiq wal hidayah, wassalam. Ulama juga kayak tukang pemadam kebakaran, kalau apinya sudah padam, wabillahi taufiq wal hidayah, wasallam," katanya. Bahkan, katanya, ulama juga seperti daun salam yang ketika masakan sudah matang yang pertama sekali dibuang adalah daun salam. Namun kata Ma'ruf, semua contoh ulama ditinggal setelah terpilih tidak akan terjadi kepada Jokowi. "Tapi Pak Jokowi tidak, tidak hanya meminta jalan tapi mengandeng ulama sebagai wakilnya. Makanya jangan mau dibohongi, jangan mau di hoaks," katanya. Selain lawatan ke Kabupaten Limapuluh Kota, Ma'ruf Amin juga akan mengunjungi beberapa daerah lainnya seperti, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Pariaman, dan Kota Padang. Ia akan berada di Sumatera Barat hingga Jumat (8/2). Ma'ruf juga akan akan berziarah ke makam tokoh ulama besar Minangkabau yakni, Syeikh Sulaiman ar-Rasuli atau lebih dikenal dengan Inyiak Canduang. Syeikh Sulaiman ar-Rasuli, merupakan murid dari Syekh Ahmad Khathib Al-Minangkabawi Rahimahullah. (Irwanda)
ADVERTISEMENT