Kasus Kekerasan Seksual di Sumbar Mengkhawatirkan, DPRD Bakal Bertemu Gubernur

Konten Media Partner
19 November 2021 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor DPRD Sumatera Barat. Foto: Langkan/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor DPRD Sumatera Barat. Foto: Langkan/Kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus kekerasan seksual di Provinsi Sumatera Barat saat ini dinilai cukup mengkhawatir. Tercatat sepanjang tahun 2021 terdapat 63 kasus kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi, mengatakan perlu ada solusi dari Pemprov agar kondisi bisa diminimalisir.
"Ya, kita di DPRD berencana akan melakukan pembahasan dengan pemerintah provinsi. Karena kasus seperti ini jangan dibiarkan berlama-lamaan," katanya, Jumat (19/11).
Ia menjelaskan dari rencana awal, nantinya diharapkan kepada gubernur melakukan koordinasi hingga ke kabupaten dan kota. Koordinasinya merencanakan semacam kebijakan dari pemerintah.
"Saya berharap kasus kekerasan seksual ini jangan terulang lagi di Sumatera Barat ini. Dan jangan pula kasus itu menjadi lazim di tengah masyarakat Sumatera Barat," ujarnya.
Menurut Supardi banyak faktor yang mempengaruhi kasus-kasus itu terjadi. Selain keterbatasan masyarakat yang banyak di rumah di masa pandemi, faktor berkembangnya digitalisasi juga berperan.
ADVERTISEMENT
"Nah hal ini juga perlu dicarikan informasinya," tegasnya.
Dia menyatakan berdasarkan data Nurani Perempuan angka kasus kekerasan seksual di Sumatera Barat dalam kurun waktu satu tahun belakangan cukup tinggi, yakni sebanyak 63 kasus kekerasan seksual yang terjadi sejak Januari 2021.
Kemudian, Nurani Perempuan menyebutkan, dari Januari hingga Juli 2021 setidaknya ada 7 kasus pemerkosaan yang terjadi di Sumbar. Rinciannya, 4 pelecehan seksual dan 1 kasus sodomi.
Sementara pada 2019 lalu, Nurani Perempuan mencatat ada 105 kasus yang menimpa perempuan, dan pada 2020 tercatat mencapai 94 kasus.