Kebutuhan Hewan Kurban di Padang Diprediksi Turun Akibat Pandemi

Konten Media Partner
12 Juli 2020 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi - salah satu prosesi penyembelihan hewan kurban di Kota Padang, Sumatera Barat. Sebelum disembelih, hewan kurban dimandikan dengan air bercampur bunga tujuh rupa. Foto: Irwanda/langkan.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi - salah satu prosesi penyembelihan hewan kurban di Kota Padang, Sumatera Barat. Sebelum disembelih, hewan kurban dimandikan dengan air bercampur bunga tujuh rupa. Foto: Irwanda/langkan.id
ADVERTISEMENT
Dinas Pertanian Kota Padang memprediksi kebutuhan hewan kurban di Kota Padang, Sumatera Barat mengalami penurunan pada Idul Adha 2020. Hal tersebut diakibatkan faktor perekonomian masyarakat yang terdampak karena kondisi pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Untuk kebutuhan hewan kurban, kami prediksi turun sekitar 10 sampai 30 persen. Karena melihat kondisi ekonomi masyarakat tidak seperti tahun kemarin," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat saat dihubungi langkan.id Minggu (12/7).
Syahrial mengungkapkan pada tahun lalu, kebutuhan hewan kurban di Kota Padang mencapai 13 ribu ekor yang terdiri dari sapi dan kambing. Hewan kurban tersebut tersebar di 11 kecamatan dan 104 kelurahan.
"(Tapi) mungkin ada beberapa kawasan tetap jumlah hewan kurbannya, melihat kondisi seperti di perumahan-perumahan. Tapi secara umum keselurahan, memang kami prediksi turun 10 sampai 30 persen," ungkapnya.
Menurutnya, untuk ketersediaan hewan kurban di Kota Padang yang dikelola para peternak mencapai 21 ekor. Meskipun demikian, beberapa daerah lainnya juga ikut menyuplai kebutuhan hewan kurban di Kota Padang.
ADVERTISEMENT
"Sapi itu pertama ada dari Padang langsung yang dikelola peternak, tapi ada juga berasal dari daerah tetangga seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Solok dan Sijunjung. Juga ada dari Lampung yang membantu populasi ternak di Padang," jelasnya.
Menjelang Idul Adha, Dinas Pertanian Kota Padang telah membentuk tim khusus untuk mengawasi hewan-hewan kurban yang akan disembelih. Tim khusus ini diperuntukkan untuk memeriksa kesehatan hewan, sehingga bebas dari penyakit.
Dikatakan Syahrial, tim khusus tersebut akan turun ke lapangan seminggu menjelang penyembelihan. Mereka terdiri dari dokter hewan dan beberapa staf dalam bidangnya masing-masing.
"Sudah ada SK-nya untuk pengawasan hewan kurban. Mereka terdiri dari dokter hewan dan beberapa staf yang terkait. Mereka turun nanti seminggu sebelum Idul Adha dan tiga hari tasyrik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain tim khusus, kata Syahrial, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi di seluruh kecamatan di Kota Padang. Sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait memilih hewan ternak yang sehat dan sesuai syariat Islam.
"Kami sudah jalan sosialisasi. Kemarin baru tiga kecamatan seperti Kuranji, Koto Tangah dan Nanggalo. Lanjut dalam minggu ini, kecamatan yang belum nanti dilaksanakan di kantor camat masing-masing. Kami undang para pengurus masjid dan musala," tuturnya.
Dalam sosialisasi itu, Dinas Pertanian Kota Padang juga mengandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk memberikan pemahaman sial kurban secara agama.
"Kalau syarat hewan kurban jelas seperti diajarkan agama, ini tentu MUI yang menjawab. Kalau dari segi kesehatan, tentu tidak mengandung penyakit berbahaya. Pokoknya sehat secara fisik. Ini yang kami periksa nanti," pungkas Syahrial.
ADVERTISEMENT