Kemiskinan di Sumbar Meningkat, Gubernur: Solusinya Terapkan Falsafah ABS-SBK

Konten Media Partner
31 Maret 2021 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kemiskinan. ANTARA/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kemiskinan. ANTARA/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa angka pengangguran dan kemiskinan di Sumatera Barat naik dalam satu tahun terakhir. Kenaikan angka pengangguran itu di atas satu persen.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan melihat dari tingkat pengangguran terbuka tahun 2019 sebesar 5,33 persen, dan hal itu mengalami kenaikan tahun 2020 menjadi 6,88 persen.
Tidak hanya itu, penurunan juga terjadi pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada 2019 IPM Sumatera Barat sebesar 72,39 persen dan mengalami penurunan pada 2020 menjadi 72,38 persen.
Mahyeldi juga menyebutkan dengan demikian tingkat kemiskinan pada 2019 tercatat sebesar 6,40 persen dan angka tersebut naik menjadi 6,56 persen.
“Jadi jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 sebesar 348.220 orang mengalami peningkatan 364.790,” katanya, Rabu 31 Maret 2021.
Dikatakannya untuk menekan angka kemiskinan itu, akan mengikuti visi pembangunan RPJMD pada tahun 2021-2026 adalah Terwujudnya Sumatera Barat Madani Unggul dan Berkelanjutan.
”Solusinya, ke depan pemerintah akan meningkat kan tata kehidupan sosial kemasyarakatan berdasarkan falsafah ABS-SBK (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah),” tegas Mahyeldi.
ADVERTISEMENT