Kepala BNPB Kunjungi Korban Banjir Bandang Solok Selatan, Sumbar

Konten Media Partner
13 Desember 2019 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doni Monardo, Kepala BNPB Sumbar (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Doni Monardo, Kepala BNPB Sumbar (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengunjungi lokasi bencana banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatera Barat, Jumat (13/12).
ADVERTISEMENT
Menurut Doni, banjir bandang yang menimpa kabupaten Solok Selatan karena adanya kerusakan alam dan dihadapan masyarakat (korban bencana banjir bandang) Doni berpesan, semua pihak harus terlibat menjaga alam agar bencana alam tak lagi datang berulang-ulang.
Orang Minangkabau, kata Doni, memiliki filosofi Aat Bsandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ASB-SBK) dan sudah sejak dahulu, orang Minang diingatkan agar tidak merusak alam, sesuai dengan perintah yang ada dalam al-Quran.
“Artinya, kita sudah diperingatkan. Orang Minang sangat menghargai alam, alam takambang jadi guru. Sekarang, berarti guru sedang terganggu,” ujarnya di Solok Selatan, Jumat (13/12).
Dia menyebutkan, di Minangkabau terdapat tiga unsur tungku sajarangan, yaitu Niniak Mamak, Cadiak Pandai dan Ulama. Tiga unsur tersebut harus difungsikan untuk menjaga alam. “Ini harus difungsikan lagi untuk mengubah perilaku masyarakat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tiak hanya itu, dijelaskan Doni, bahwa orang minang bukanlah ahli dalam urusan pertambangan. Orang Minang lebih dikenal sebagai pedagang. Jadi, urusan pertabangan, serahkanlah kepada yang ahli di bidangnya.
“Orang Minang itu ahli berdagang, bukan bertambang. Kalau masih mengerjakan tambang, tentu susah,” ucapnya. (Adi S)