Ketika Anwar Ibrahim Salah Sebut Nama, Prawoto jadi Prabowo

Konten Media Partner
31 Oktober 2018 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketika Anwar Ibrahim Salah Sebut Nama, Prawoto jadi Prabowo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Anwar Ibrahim baru saja mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Negeri Padang, di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin 28 Oktober 2018. Dalam orasi ilmiahnya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu salah sebut nama Prawoto jadi Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibaca, Indonesia banyak melahirkan (tokoh), (dibidang) sastra, budaya, pimpin politik. Ya berbagai. Bung Karno, Hatta, Agus Salim, Natsir, Prabowo maaf Prawoto, maaf," ujarnya disambut tawa hadirin di Auditorium UNP.
Anwar langsung meralat karena sensistif menyebut salah satu nama pasangan capres jelang Pilpres 2019 ini. Ia pun menyebut nama Jokowi dengan mengatakan, pernah menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor.
"Maaf ini di sini suasana sensitif. Saya baru ke Istana Bogor menemui Presiden jokowi. Jadi disebut kedua-duanya," ujarnya yang kembali mengundang tawa hadiri.
Tokoh reformasi Malaysia ini kembali melanjutkan orasinya. Ia menyebutkan, walaupun merdeka, bebas dan punya budaya sendiri dan bangga dengan nilai dan agama, tapi jika telusuri, ada beberapa pemahaman fundamental yang asasi, masih terikat dengan iklim pemikiran asing.
ADVERTISEMENT
"Zaman Yunani kita memang negara kecil, budaya kecil, tapi terlalu kagum dengan budaya besar. Ini kenyataan sejarah,".
"Tapi ingat tokoh besar Indoensia, yang mendidik saya, dengan mendengar dan membaca karyanya, sebenarnya ada perlawanan yang kuat dan usaha yang gigih dalam melawan aliran imperial, agar rakyat Indonesia bangkit dengan kesadaran baru dan ilmu dan kesungguhan bersaing dengan semua negara dunia,"ujarnya.
Penganugerahan doktor kehormatan Mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim dari Universitas Negeri Padang dihadiri banyak pejabat. Anwar dianugerahi gelar doktor kehormatan di bidang politik pendidikan dalam Program Studi Ilmu Pendidikan, Senin 29 Oktober 2018.
Pantauan langkan, tampak sejumlah pejabat, seperti Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarno Putri, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua DPD RI Oesman Sapta, dan Menristekdikti Mohammad Nasir. Adapun tim promotornya, di antaranya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Fahmi Idris dan Guru Besar UNP Mestika Zed. (Irwanda)
ADVERTISEMENT
Fot: Anwar Ibrahim saat mengunjungi rumah kelahiran Bung Hatta di Kota Bukittinggi, Minggu 27 Oktober 2018. (M. Hendra)