Kisah Caleg di Sumbar, Gunakan Sisa Kain Kafan untuk Spanduk Kampanye

Konten Media Partner
11 Maret 2019 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk dari kain kafan milik Yudi Yulis Satria caleg DPR RI dari Partai Garuda. (Doc Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk dari kain kafan milik Yudi Yulis Satria caleg DPR RI dari Partai Garuda. (Doc Pribadi)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Yudi Yulis Satria yang maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Garuda tidak memiliki biaya untuk berkampanye. Caleg berusia 24 tahun itu menggunakan spanduk dari kain kafan.
ADVERTISEMENT
"Kan politik ini biasanya dikuasi oleh orang-orang berduit, berkuasa, atau berasal dari keluarga berada. Jadi saya optimis untuk membantah itu, sehingga saya putuskan maju sebagai caleg dengan serba kekurangan dari diri saya ini,” katanya kepada langkan.id Senin (11/3).
Yudi begitu sapaan akrabnya, memberanikan diribertarung pada Pileg 2019 untuk menuju Senayan melalui Dapil 1 Sumatera Barat. Ia nekad menggunakan sisa kain kafan kematian untuk alat peraga kampanye.
Kata dia, ide mengunakan sisa kain kafan ini mucul dari curhatannya kepada salah seorang teman terdekatnya, karena tidak memiliki biaya dalam kampanye. Mulanya, ia disarankan mengunakan karung. Namun dia tetap membutuhkan biaya untuk membeli karung.
"Berawal dari cerita bercanda buat alat peraga kampanye ini jadi akhirnya saya diberikan ide dan dikasih kain kafan bekas orang meninggal. Kata teman saya itu dari pada tidak sama sekali. Kan di kampung-kampung kain kafan orang meninggal ini banyak sisanya," katanya.
ADVERTISEMENT
Tanpa pikir panjang, Yudi mengaminkan saran dari orang terdekatnya tersebut. Berawal dari sehelai sisa kain kafan milik masyarakat, yang disulap jadi alat peraga kampanye.
Yudi juga terkendala membeli cat untuk mendesain kain tersebut. Akhirnya, ia pun bergeliria ke bengkel-bengkel mencari sisa-sisa cat.
"Saya coba pergi iseng-iseng ke bengkel, ternyata ada cat pilot bekas warna emas sesuai dengan warna logo partai Garuda. Saya bikin logo partai di sisa kain kafan itu serta saya tulis nama lengkap, serta dapil saya," ujarnya.
Ia mengaku dari sehelai kini telah terkumpul lebih 50 helai sisa kain kafan yang telah disebar di wilayah daftar pemilihannya sebagai alat peraga kampanye. Untuk ukuran, katanya, 1 kali setengah meter. Lokasi penetapkan titik pemasangan alat peraga kamapnye pun tidak begitu stretegis.
ADVERTISEMENT
"Yang penting pasti saya menjadi pusat perhatian. Karena spanduk saya tidak memakai foto hanya lambang partai, nama, dan moro urut partai. Pasti dengan lain pada yang lain dari sekian banyak masyarakat pasti melihat spanduk saya karena hal itu," katanya.
Yudi Yulis Satria calon anggota DPR RI dari Partai Garuda menggunakan kain kafan untuk spanduk kampanye. (Doc Pribadi)
Perjalanan Yudi untuk bisa masuk sebagai anggota partai hingga terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai caleg tentu tidak semudahkan membalikan telapak tangan. Begitu banyak rintangan yang dilaluinya.
Bahkan, ia pernah pergi ke kantor pusat partai di Jakarta dengan nebeng mobil truk sebagai moda transportasinya, karena karena terkendala pembiayaan. Namun ia yakin, semua perjuangannya ini tidak akan menjadi sia-sia.
Hingga akhirnya Yudi mendapat restu dan menjadi calon anggota legislatif. Yudi bergabung ke partai Garuda sejak Juni 2018.
ADVERTISEMENT
Yudi juga pernah mendaftar ke partai lainnya seperti PKB dan PKPI. Namun tersingkirkan dengan alasan pendidikan hingga pembiayaan.
Ia juga sempat mengumpulkan 2.500 KTP untuk maju sebagai calon anggota DPD RI. Namun, dia kembali gagal.
Kemudian akhirnya Yudi mendapat jalan untuk masuk ke partai Garuda. Bermodalkan 2.500 KTP yang dikumpulkan untuk maju sebagai anggota DPD RI.
"Dalam diri saya sudah tekankan untuk tidak ada kata mundur dan menyerah. Jadi saya pergi ke Partai Garuda untuk mencoba-coba, ternyata partai ‘orang awak’ diterima dengan tangan terbuka oleh sekretaris partai," ceritanya.
Dalam kampanyenya, Yudi tidak memasang visi dan misi yang begitu menonjol dan mengubar jani kepada masyarkat. Yang penting, katanya, akan membuat perubahan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakayat.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya memberikan janji-janji panjang lebar dengan program ini dan itu orang akan muak dengan kita. Sebaiknya kita terpilih dulu baru memberikan bukti untuk kepada masyarkat. Bagaimana pun majunya saya ini untuk kepentingan kelayak ramai dan menampung suara dan aspirasi masyarakat," ungkapnya.
Yudi mengakui telah menyebar alat peraga kampanye yang mengunakan sisa kain kafan di 10 Kota dan Kabupaten di Sumatera Barat. Yudi juga aktif dan berinteraksi kepada masyarakat yang akan mendukungannya. Saat ini ia tidak memiliki tim sukses dan hanya berjuangan sendiri. Selain sebagai calon legislatif, Yudi juga masih aktif sebagai mahasiwa di Universitas Nahdatul Ulama Sumatera Barat. (Irwanda)