Kisah Gadis 14 Tahun Asal Pariaman Utara 6 Tahun Berjuang Lawan Kanker Otak

Konten Media Partner
14 November 2020 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nabila terlihat tersenyum saat ditemui Plt Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin di rumahnya. Foto: ist
zoom-in-whitePerbesar
Nabila terlihat tersenyum saat ditemui Plt Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin di rumahnya. Foto: ist
ADVERTISEMENT
Perjuangan Nabila Sandi, seorang gadis berusia 14 tahun yang tinggal di Desa Balai Naras, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, Sumatera Barat, untuk melawan penyakit miningitis atau penyakit ganas berupa kanker otak memang bukanlah hal yang mudah.
ADVERTISEMENT
Sudah 6 tahun lamanya Nabila mengidap penyakit yang amat membahayakan nyawanya itu.
Kini, Nabila terlihat baik-baik saja dan senyum dari wajahnya yang cantik itu, menunjukkan bahwa Nabila ingin segera sembuh dari penyakitnya.
Di satu sisi Nabila melawan penyakit yang ada di dalam dirinya itu, dan di satu sisi lainnya ada kedua orang tuanya yang juga berjuang mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan obat dan makanan yang sehat untuk Nabila.
"Saya bersyukur memiliki kedua orang tua yang selalu merawat saya sampai saat ini. Dan saya menyaksikan betul bagaimana kedua orang tua saya berupaya untuk membeli susu dan asupan gizi yang cukup, sementara uang sulit untuk didapatkan," cerita Nabila yang juga merupakan siswi kelas III di SMPN 3 Pariaman ini, Sabtu 14 November 2020.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan ekonomi keluarganya itu, ternyata telah dibantu oleh ASPILA (Aksi Solidaritas Piaman Laweh). Dari sinilah kebutuhan Nabila untuk melawan penyakitnya itu bisa dicukupi.
"Banyak yang bantu keluarga saya, dan hal ini juga jadi penyemangat buat saya dan keluarga," kata Nabila.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah, mengatakan pasien atas nama Nabila Sandi telah didampingi pengobatannya oleh Dinkes sejak awal ia mengidap penyakit tersebut, dan ketika itu Nabila masih berusia 5 tahun.
“Dulu Nabila juga menderita TBC dan paru-paru, itu sudah sembuh tapi harus dikontrol secara terus-menerus. Untuk penyakit lanjutan dan komplikasinya, perlu penanganan intensif dari rumah sakit,” jelasnya.
Menurutnya kini dari kondisi yang dirasakan Nabila memang sudah membaik dan memberikan rasa bahagia bagi keluarga dan bagi Dinkes yang turut membantu Nabila melawan penyakitnya itu. (Ahmad)
ADVERTISEMENT