Mengungkap Penyelundupan Sabu Terbesar di Sumatera Barat

Langkan.id, Padang - Polda Sumatera Barat mengungkap kasus pengiriman 5 kilogram sabu yang dibawa ke Kota Padang. Itu menjadi kasus narkoba dengan barang bukti terbesar yang pernah ditangani Polda Sumbar.

Pengungkapan itu berawal dari laporan yang diterima polisi pada awal Mei lalu. Saat itu disebut ada kurir yang akan membawa sabu ke Padang dan akan menginap di hotel.

"Kami terima informasi adanya kurir narkoba akan ada di Padang dua minggu sebelum bulan Ramadhan. Kemudian dilakukan pengintaian dan pengawasan," terang Direktur Reserse Narkoba Polda Sumbar, Kombes Pol Kumbul Kusdwijanto Sudjadi kepada langkan.id usai jumpa pers di Mapolda Sumbar, Senin 4 Juni 2018.

Kurir tersebut tiba di Padang pada 28 Mei lalu. Polisi langsung mengejar pelaku ke hotel tempat pelaku menginap.

Sayangnya upaya pertama itu belum berbuah hasil. Tersangka saat itu sudah pindah ke hotel lain.

"Setiap hari tersangka pindah hotel dengan tujuan mengindari pengawasan. Kemudian hari Jumat dinihari, tersangka check in hotel pada pukul 01.00 WIB dan diterima informasi tersangka ada di hotel A, dilakukan penggerebekan dan didapat tersangka berada di kamar 712," kata Kumbul.

Tersangka berinisial C yang masih berstatus mahasiswa itu kedapatan menyimpan sabu dalam bungkus makanan ringan. Barang haram itu lalu dimasukkan ke dalam koper.

Sabu tersebut diketahui berasal dari Malaysia. Tersangka datang ke Padang dari Riau sebelum mengirim sabu tersebut ke Jakarta.

"Sabu 5 kg awalnya dari Riau itu diterima dalam bungkusan bertulisan cina. Kemudian sebelum dikirim ke Jakarta, tersangka membeli bungkusan makanan ringan dua merk itu di Padang," ujarnya.

Kumbul mengatakan, dari hasil pengungkapan sabu 5 kilogram itu pihaknya hingga kini masih mendalami jaringan tersangka. Terkait apakah sudah diedarkan di wilayah Sumbar, dia memduga kemungkinan hanya sedikit.

"5 kg ini menjadi pengungkapan terbesar sepanjang sejarah Polda Sumbar, ini pertama dan terbesar. Dengan pengungkapan ini, kami telah menyelamatkan 50 ribu jiwa nyawa orang," pungkasnya. (Irwanda)