Konversi Bank Nagari ke Syariah, MUI Sumbar: Kembali ke Jati Diri

Konten Media Partner
4 Desember 2019 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat menilai beralihnya Bank Nagari ke Syariah merupakan suatu bentuk bahwa sudah kembali ke jati diri masyarakat. MUI mendukung secara penuh langkah yang diambil oleh Bank Nagari tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar menyebutkan, sudah sejak dulu MUI mendukung perubahan itu, apalagi MUI juga yang mengawal lahirnya unit syariah di Bank Nagari selama ini.
“Kita bukan saja sekedar berterima kasih kepada pemegang saham. Tapi, kita akan all out mendukung,” ujarnya di Padang, Rabu (4/12).
Menurutnya, sudah sejak 2018 lalu MUI Sumbar mengingatkan gubernur agar segera beralih ke Syariah. Karena, tidak ada pilihan lain. Apalagi secara faktual sudah jelas, bahwa bunga bank hukumnya riba. Sehingga umat islam harus segera hijrah.
“Itu sudah clear, semua MUI di daerah juga akan mendorong lembaga keuangan sesuai dengan prinsip syariah,” jelasnya.
Perbincangan MUI seleuruh wilayah Sumatera Barat, kata Gusrizal, semua sudah sepakat bahwa Bank Nagari sudah harus menjadi syariah, itu sudah sejak 2018 lalu. Hingga saat ini, tidak ada MUI seluruh Sumatera Barat yang berbeda pandangan.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, secara filosofis adat sudah jelas, bahwa adat sesuai dengan syariat. Sehingga apa yang ditetapkan dalam al-Quran dijalankan sepenuhnya, termasuk dalam perekonomian.
“Sudah sejak dahulu diarahkan ke syariah, mungkin karena telah lama ditinggalkan, sehingga terlena dengan nilai lain. Saya rasa, hadirnya Bank Nagari Syariah mengembalikan masyarakat Sumbar kepada jati dirinya yang pernah terlupakan,” ucapnya.
Selain itu, MUI Sumbar juga kan membantu Bank Nagari untuk sosialisasi ke masyarakat terkait beralihnya ke Syariah.
“Kita siap kawal. Saat ini, sosialisasi yang bisa dilakukan MUI. Berubah bukan berarti merugikan. Kita hijrah kepada sesuatu yang menajdi bagian dari diri kita. InsyaAllah, ini akan menjadi sesuatu yang baik,” katanya. (Adi S)