Kualitas Udara Makin Buruk, Wagub Sumbar: Kurangi Aktivitas di Luar

Konten Media Partner
14 September 2019 3:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabut asap yang menyelimuti wilayah perbatatasan antara Sumbar dan Riau, di Kelok Sembilan (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Kabut asap yang menyelimuti wilayah perbatatasan antara Sumbar dan Riau, di Kelok Sembilan (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang – Berdasarkan catatan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Barat, partikel debu PM 10 sejak 12 September 2019 melonjak naik di wilayah tersebut, mencapai 96 mg/m3.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hal itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengimbau agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah. “Kondisi udara kita semakin buruk dalam beberapa hari terakhir. Apalagi, di Sumbar juga terdapat 12 titik yang terjadi kebakaran,” ujarnya kepada awak media, Jumat (13/9).
Informasi yang diterima, tercatat 117 titik panas di Riau dan 306 di Jambi. Hal itu membuat kualitas udara di Sumbar turut memburuk. “Posisi Sumbar berada di tengah kedua provinsi itu, angin juga bertiup kea rah Sumbar. Sehingga kabut asap berkumpul di sini,” jelas Nasrul.
Karena itu, kata Nasrul, diharapkan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, dia juga melarang para pelajar untuk melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti kegiatan olagraga, upacara dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, melalui surat edaran dengan nomor 660/01/DLH-2019 juga sudah diterbitkan Pemeritah Provinsi Sumbar, tentang Himbauan Mengurangi Aktivitas di Luar Ruangan dan Menggunakan Masker. Surat itu tertanggal 12 September 2019 yang ditanda tangani langsung oleh Nasrul Abit, orang nomor dua di Sumbar tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Siti Aisyah menyebutkan, kulitas udara akibat kabut asap meningkat drastis sejak 12 September 2019. Tercatat pertiket debu PM 10 hanya 25 mg/m3 pada tanggal 10 September, menjadi 96 mg/m3 pada tanggal 12 September 2019.
“Apalagi untuk daerah perbatasan, itu lebih parah,” ujarnya.
Dia menilai, kualitas udara di Sumbar tidak hanya dipengaruhi kabut asap. Tapi, partikel debu lebih besar, mencapai angka 96. “Masyarakat bisa melihat alat pemanatau yang terpasang di kantor Gubernur Sumbar,” ungkapnya. (Irwanda)
ADVERTISEMENT