Manisnya Berbuka Puasa dengan Lamang Tapai

Konten Media Partner
20 Mei 2018 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Berbagai kuliner tradisional Sumatera Barat tersaji dalam menu berbuka puasa. Salah satu yang menjadi favorit bagi masyarakat yaitu lamang tapai.
ADVERTISEMENT
Makan tradisional ini terbuat dari beras ketan yang dicampur santan lalu dipanggang dalam bambu muda. Dinikmati bersama tapai ketan hitam yang manis.
Di beberapa Pasa Pabukoan atau pasar dadakan yang menjual kebutuhan berbuka puasa, lamang tapai sangat mudah dijumpai. Salah satu titik para penjual lamang tapai yang sering dijumpai berada di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Padang Baru, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Di kawasan itu, gerobak-gerobak pedagang berjejer di pinggir jalan menjajakan lamang tapai. Jumlahnya cukup banyak, ada puluhan gerobak.
Bahan utama lamang tapai tersebut di antaranya beras ketan putih, santan kelapa, daun pandan, dan sedikit garam. Beras ketan dicuci bersih dulu dan dimasukan ke dalam ruas bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi daun pisang.
ADVERTISEMENT
Kemudian baru dituangkan santan ke berasnya dan dibakar dengan bara api yang dijaga, jangan sampai ruas bambu terbakar. Sedangkan tapai adalah tape beras ketan hitam yang dibuat dengan memfermentasikan beras ketan dengan ragi.
"Kalau kami yang berdagang di sini mendapat lamang tapai yang dibuat oleh seseorang di Pisang, Kecamatan Kototangah. Dia yang mengantarkan ke kami dan kemudian kami jual," kata salah seorang pedagang, Leni Ayu, Minggu 20 Mei 2018.
Menurut Leni, para pedagang di kawasan Padang Baru itu hampir setiap hari menjajakan lamang tapai meski bukan di bulan Ramadhan. Namun, diakuinya, omset saat bulan Ramadhan meningkat dibandingkan hari biasa.
"Alhamdulillah ramai daripada hari biasanya. Banyak yang membeli untuk buka puasa, pokoknya alhamdulilah," imbuhnya Leni Ayu yang telah menjual lamang tapai selama satu tahun itu.
ADVERTISEMENT
Lamang tapi yang tidak laku terjual dalam sehari, tidak bisa dijual kembali pada keesokan harinya. Sebab, makanan itu akan basi jika telah bermalam.
"Harganya cukup murah, satu porsi Rp 15 ribu. Rata-rata kalau bulan puasa ini kamu buka pukul 14.00 WIB hingga menjelang magrib, habis tidak habis ya pulang," ungkapnya.
Salah seorang pembeli, Winny, mengaku sengaja membeli lamang tapai untuk menu berbuka puasa. Menurutnya, lamang tapai begitu lezat dan enak jika disantap di saat berbuka puasa.
"Tadi beli dua porsi untuk di rumah menu berbuka puasa. Lumayan murah, apalagi rasanya yang enak dan manis sangat cocok buat buka puasa," pungkasnya. (Irwanda)