Mengenal IPP Minang yang Tantang Capres dan Cawapres Baca Al-Quran di Sumbar

Konten Media Partner
15 Januari 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengenal IPP Minang yang Tantang Capres dan Cawapres Baca Al-Quran di Sumbar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Ikatan Pemuda Pemudi (IPP) Minang Indonesia merupakan organisasi kepemudaan yang berdiri sejak 7 Juli 2007. Organisasi ini ingin calon presiden dan wakil presiden yang akan berkampanye di Sumatera Barat untuk uji kemampuan membaca Alquran dan menjadi imam salat.
ADVERTISEMENT
"Berdiri awalnya bermulai dari komunitas tanggal 7 Juli 2007. Kemudian tahun 2010 secara resmi menjadi Organisasi Kepemudaan (OKP) dan terdaftar di Menpora dan masuk dalam Komite Nasional Indonesia," kata Ketua Umum Ikatan Pemuda Minang Indonesia, M. Rafiq Perkasa Alamsyah.
Rafiq mengklaim IPP Minang ada di 20 provinsi di Indonesia. Bahkan, katanya, kini memiliki ribuan anggota yang terdiri dari pemuda dan pemudi Minang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Anggota seluruh pemuda pemudi Minang, sekitar ribuan. Namanya pemuda Minang tersebar di rantau dan ranah, tapi kita tidak pernah mendata secara rinci," ujarnya.
Rafiq membantah IPP Minang memberikan dukung terhadap salah satu pasangan calon. Ia menegaskan, IPP Minang bersifat kepentingan Sumatera Barat dan independen dalam Pemilu.
ADVERTISEMENT
"Arah IPP Minang dalam Pilpres kita independen, bersifat kepentingan Sumatera Barat tidak ada mendukung salah satu paslon (pasangan calon)," katanya.
Kata Rafiq, usulan tes baca Al-Quran dan imam salat itu karena seorang capres yang terpilih nanti akan mewakili dan memimpin mayoritas umat muslim Indonesia. Apalagi, umat Islam di Indonesia mencapai 200 jutaan yang tersebar di pelbagai pelosok nusantara.
"Apalagi khususnya Sumatera Barat, sama seperti Aceh, provinsi ini merupakan basis muslim dan satu-satunya mungkin ya etnis di nusantara yang mempunyai dasar pedoman hidupnya itu Al-Quran. Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah," ujarnya. (Irwanda)