Kemeriahan Sawahlunto International Songket Carnival 2018

Konten Media Partner
28 Oktober 2018 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemeriahan Sawahlunto International Songket Carnival 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Sawahlunto International Songket Carnival (SISCa) 2018 resmi digelar, Minggu 28 Oktober 2018. SISCa untuk memperkenalkan songket silungkang sebagai songket tertua di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ribuan masyarakat tampak memadati jalan utama Kota Sawahlunto untuk menyaksikan ratusan peserta SISCa 2018 yang berjalan di karpet merah sepanjang kurang lebih 100 meter.
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sawahlunto, mencatat SISCa ini diikuti 127 perwakilan desa, sekolah, Organisasi Perangkat Daerah, serta stakeholder. Peserta membuat songket silungkang dengan berbagai variasi. Ada yang bertemakan kearifan lokal alam Minangkabau, pendidikan, pertanian, indahnya kebersamaan dalam keberagaman, dan lainnya.
Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti mengatakan, SISCa 2018 merupakan upaya melestarikan songket silungkang, sebagai songket tertua di Indonesia dan mengenalkannya pada dunia.
"Perlu kami pikirkan bersama bagaimana songket bisa mendunia, tentunya perlu pengembangan, yang selama ini digunakan pada acara tertentu, bisa digunakan sehari-hari seperti batik yang sudah dikenal lebih dahulu," katanya di depan Lapangan Segitiga PT. BA-UPO, Sawahlunto, Minggu 28 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
"Untuk bisa mendunia kualitas songket perlu ditingkatkan, ini perlu inovasi, kalau bahan sekarang penjahitnya khusus, kalau tidak bisa hasilnya akan kusut dan ini berpengaruh terhadap kualitas," ujarnya.
Zohirin menambahkan, iven SISCa bisa masuk dalam 100 Wonderful Iven Nasional seperti Sawahlunto Internasional Music Festival (SIMFes). Pesertanya pun bisa dari mancanegara.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumatera Barat Nasrizal mengatakan SISCa 2018 akan berdampak terhadap permintaan songket. Ada 450 pekerja yang terlibat dalam industri songket di Sawahlunto. Tentunya ini meningkatkan perekonomian di Kota Tambang itu.
Nasrizal berharap, perlunya pengembangan motif-motif baru songket silungkang agar semakin dilirik pasar nasional maupun internasional. (KP/MH)
Sumber Foto: https://sawahluntotourism.com