news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Moeldoko Pimpin Upacara Peringatan 70 Tahun Peristiwa Situjuah

Konten Media Partner
16 Januari 2019 0:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moeldoko Pimpin Upacara Peringatan 70 Tahun Peristiwa Situjuah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko pimpin peringatan upacara peristiwa Situjuah ke-70 di Lapangan Chatib Sulaiman, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat Selasa 15 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Situjuah merupakan mata rantai Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 di Sumatera Tengah dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Peristiwa penyerangan pasukan penjajah Belanda yang menewaskan 69 perwira, prajurit dan rakyat pada 15 Januari 1949.
“Saya merasakan saat peristiwa itu terjadi. Kita petik peristiwa ini, untuk kemajuan bangsa,” katanya saat menjadi inspektur upacara peringatan peristiwa Situjuah.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan Ranah Minang ikut menentukan perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Banyak pendiri bangsa ini lahir dari Ranah Minang.
Ia pun mengutip ucapan Bung Hatta: “Pahlawan yang setia, bukan dikenal namanya, tapi untuk cita-cita bangsanya.”
Filosofi ucapan tersebut, kata dia, sungguh sangat dalam. Setiap perjuangan memiliki nilai untuk kelangsungan sebuah bangsa.
ADVERTISEMENT
Moeldoko pun berharap semangat heroik tersebut, tidak hanya berhenti dalam sebuah upacara. Namun diteruskan dan diwariskan kepada generasi muda, bahwa nilai-nilai kejuangan tidak boleh luntur.
"Tentu saja, pejuang pejuang kemerdekaan asal Ranah Minang, para tokoh tokoh bangsa yang sudah banyak dari dahulu, akan terus bermunculan," katanya.
Moeldoko juga mengingat Buya Hamka yang selalu menyuarakan hal-hal yang sejuk. “Apa yang diucapkan beliau, masuk dalam pikiran dan hati saya. Jadi sampaikan hal-hal yang benar dan bijak. Karena suara kebenaran akan dikenang dan dipedomani selama-lamanya.”
Dalam upacara ini juga diberikan berbagai penghargaan kepada aparat TNI, Polri, dan sipil yang berprestasi di berbagai bidang. Sebelum diakhiri, dipertunjukkan tarian kolosal 1.000 orang yang menggambarkan semangat kebersamaan, persatuan, dan cinta Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Sebagai rangkaian upacara peringatan Situjuah ke-70 dilakukan upacara dan tabur bunga ke Taman Makam Pahlawan, tempat 9 orang yang gugur dimakamkan tak jauh dari lokasi mereka diserang Belanda.
Selain, Moeldoko, juga hadir Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Arcandra Tahar, Kapolda Sumatera Barat Irjen Fakhrizal, Komisaris Utama Bank BRI Andrinof Chaniago, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi.
"Ada 5000 orang yang ikut dalam upacara tadi," Wali Nagari Situjuah Batua DV Dt Tan Marajo.
Tan Marajo menyampaikan harapannya agar pemerintah merenovasi makam pejuang PDRI di Situjuah Batua, Situjuah Banda Dalam dan Situjuah Gadang.
“Untuk makam di Lurah Kincia, Situjuah Batua, tempat terjadinya Peristiwa Situjuah, kami harapkan, agar dijadikan kawasan cagar sejarah dan dibangun diorama yang mengambarkan perjuangan rakyat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT