news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Moeldoko Sebut Tentara Tak Berduit

Konten Media Partner
4 Mei 2018 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Revolusi industri 4.0 dengan kemampuan bidang teknologi informasi tinggi dapat mengancam generasi masa depan. Hal ini tentunya bisa dihadang dengan memperkokoh dan mempersiapkan generasi cerdas yang terampil.
ADVERTISEMENT
"Revolusi generasi ke empat telah sering disebutkan Presiden. Di masa ini, perubahan sudah terjadi secara luar biasa," kata Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Jumat 4 Mei 2018.
Kedatangan mantan Panglima TNI yang disambut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno itu, untuk memberikan arahan tentang perspektif Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unand dalam rangka Nagari Membangun Sumatera Barat.
Dengan begitu, lanjut Moeldoko, mahasiswa dituntut mampu bersaing. Sebab, ke depan, kebutuhan pegawai perbankan misalnya, tidak lagi bertumpu pada tenaga manusia. Begitu juga bidang kesehatan.
"Hati-hati, nanti kedepan spesialis akan banyak diwakili kemampuan robotik. Saya pernah ke Singapura untuk operasi lutut. Di sana, ditawari operasi pakai robot atau lewat tangan manusia. Karena saya takut juga, saya pilih yang tradisional dengan manusia saja," kata Ketua Umum HKTI itu.
ADVERTISEMENT
Dalam hidup saat ini, lanjut Jenderal yang gagal menjadi ketua PSSI itu, ada 4 tipe manusia menjalani waktu dan proses. Pertama, ada yang memiliki banyak waktu, namun tidak punya duit, itulah pengangguran. Kemudian, ada yang banyak duit, namun tidak punya waktu. Biasanya, ini berada dikalangan pebisnis.
"Ada yang tidak banyak waktu, tidak banyak duit. Nah itu biasanya Tentara. Kerja aja kerjanya, tapi nggak banyak duit,” ujarnya.
Terakhir, kata dia, banyak duit dan banyak waktu. Biasanya itu pemain saham. Tidur banyak, bangun pagi, ambil kopi, sambil ngerokok lihat pergerakan saham. Kalau naik jual.
Ia berharap, mahasiswa memiliki banyak waktu dan mentransformasikan ilmunya pada masyarakat untuk membangun masyarakat desa. (Almurfi Syofyan)
ADVERTISEMENT