Nasrul Abit Soal Konflik di Papua: Hindari Provokasi

Konten Media Partner
29 September 2019 19:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit (Foto: Zulfikar/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkan.id, Padang – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan agar tidak memprovokasi atau menyebarkan informasi yang akan menimbulkan konflik terkait kondisi di Papua. Dia berpesan, agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas.
ADVERTISEMENT
"Kita doakan situasi kembali normal dan semoga aparat keamanan bisa mengatasi hal ini," ujarnya dikutip dari akun Facebook resmi milik Nasrul Abit, Minggu (29/9).
Diketahui, orang nomor di Sumatera Barat tersebut juga sudah datang ke Wamena, memastikan kondisi perantau Minang yang ada di daerah tersebut, Minggu pagi (29/9).
"Saya sudah datang ke Wamena menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU), untuk mendata dan memastikan kondisi masyarakat kita di sana. Saya juga koordinasikan dengan pemerintah daerah untuk memastikan langkah apa yang akan diambil selanjutnya, terkait nasib warga Sumbar yang ada di Wamena,” jelas Nasrul.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit saat bertemu perantau Minang di Sentani, Papua (Foto: Humas Pemprov Sumbar)
Sementara, data perantau Minang yang akan dipulangkan, kata Nasrul, malam ini akan dipastikan.
"Saya sudah ke Wamena, dan sekarang sudah kembali ke Sentani. Insyaallah, nanti malam saya akan melaporkan data dan langkah-langkah yang akan Pemprov Sumbar lakukan untuk masyarakat Sumbar di Papua" ujar Nasrul sambil menyebutkan akan melaksanakan rapat bersama pihak terkait tentang perantau Minang yang akan dipulangkan, Minggu sore (29/9).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, cukup sulit untuk menyelesaikan data-data para perantau yang akan dipulangkan. "Sebagian ada yang ingin pulang, sebagian ada yang tetap ingin bertahan di sini. Kita sudah minta dengan jelas data-data mereka, alamatnya di mana, kampungnya di mana, itu akan memudahkan kita untuk proses pemulangan nanti,” ucap Nasrul.
Tidak hanya itu, warga Minang di Papua juga memiliki anak yang sekolah di daerah tersebut. "Tentunya harus mengurus administrasi pemindahan sekolah anaknya terlebih dahulu, itu akan dibantu oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) di sini,” kata Nasrul.
Sementara itu, Ketua IKM Papua, Zulhendri Sikumbang, menyebutkan ada sekira 472 warga Minang yang ada di sejumlah pengungsian di Papua, data yang sudah diserahkan ke Wagub Sumbar itu sebanyak 300 jiwa.
ADVERTISEMENT
Menurut Zulhendri, jumlah perantau Minang yang tercatat oleh IKM, sebanyak 981 jiwa, atau sekira 327 Kepala Keluarga (KK). "Kalau untuk pengungsian, itu solidaritas bersama, IKM bekerja sama dengan paguyuban di sini, seperti organisasi masjid, pemerintah dan lainnya, membuktikan bahwa ini bukanlah konflik etnis," jelas Zulhendri. (Zulfikar)